Bali paling berkeberatan atas kebijakan itu karena bisa berpengaruh terhadap harga ternak di tingkat petani.Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali memprotes jika pemerintah Pusat kembali melakukan impor ternak sapi dari Australia, mulai Oktober 2011, mengingat kondisi perternmakan dalam negeri cukup memadai.
"Gubernur Bali Mangku Pastika akan melayang surat protes atas kebijakan pemerintah kembali mengimpor sapi dari Australia," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali, I Putu Sumantra, di Denpasar, Minggu.
"Bali paling berkeberatan atas kebijakan itu karena bisa berpengaruh terhadap harga ternak di tingkat petani", kata dia saat ditanyakan adanya sinyal Pemerintah bersiap kembali mengimpor 180.000 ekor sapi dari Australia Oktober 2011.
Populasi ternak di Indonesia sekitar 14,4 juta ekor yang keberadaannya tersebar di Nusantara, jumlah itu cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pengembangannya perlu secara berkelanjutan.
Ia mengatakan, pemerintah hendaknya mengarah kepada pengelolaan potensi lokal yang ada di masing-masing daerah, sekaligus memanfaatkan sektor riil yang ada, jika hal itu kurang barulah melakukan impor, tambah Sumantra.
Peternak Bali cukup gembira dengan dihentikannya realisasi impor ternak sapi dari Australia sehingga harga ternak peliharaan itu akan naik, dan otomatis petani bisa menerima harga setimpal dengan jerih payah yang dikeluarkan.
Sebelum impor sapi dari Australia dihentikan, harga sapi hidup per kilogram hanya dijual berkisar Rp16.000 - Rp17.000 di Bali. Namun sekarang harga sapi hidup naik menjadi Rp22.000 - Rp23.000 per kilogram.
Petani ternak di Bali pun merasa bangga, sapi peliharaannya dinilai sebagai jenis sapi terbaik diantara sapi-sapi yang ada di dunia, karena memiliki daya cerna yang baik terhadap pakan dan persentase karkas yang tinggi.
Sumantra menegaskan, masalah stok sudah tidak perlu dikawatirkan lagi. Selama ini sapi Bali banyak yang dikirim ke luar pulau terutama Jakarta dan Jawa Barat guna memenuhi permintaan pasar kota tersebut.
Jika impor sapi dari Australia kembali direalisasikan Oktober nanti, maka sirna harapan peternak Pulau Dewata yang selama ini, rata-rata 65.000 ekor sapi Bali diantarpulaukan ke Jawa setiap tahun.
(ANT-077)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
Saya jadi ragu apakah pak MENTAN kita berpihak pada petani atau pada importir.... atau bapak memang gak ngerti kondisi petani, karena bpk memang belum punya pengalaman apa-2 soal pertanian.....