Surabaya (ANTARA News) - Sebuah rumah mewah di kawasan Jalan Taman Jemursari Selatan 18 Surabaya, Jawa Timur, ludes setelah api melalap habis rumah milik Handoko pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kebetulan pemilik rumah sedang tidak ada. Kendati demikian, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

"Sempat terdengar ledakan meski tidak besar. Api tiba-tiba muncul dan membesar, sehingga warga tidak sempat menyelamatkannya meski sudah berusaha dipadamkan menggunakan alat seadanya," kata salah satu warga sekitar, Benny, ketika ditemui di lokasi kejadian.

Sebanyak enam unit pemadam kebakaran dari Pos Pasar Turi, Pos Rungkut, dan Pos Menur serta Pos Tambahrejo datang ke lokasi. Petugas bahu-membahu melawan api dan berhasil memadamkan hingga melakukan pembasahan sekitar dua jam kemudian. Beruntung api juga tidak sampai merambat ke pemukiman warga lainnya.

Penyebab kebakaran juga masih belum bisa dipastikan. Beberapa warga memperkirakan percikan api muncul akibat korsleting atau hubungan pendek arus listrik.

"Kami belum bisa memastikannya. Nanti petugas dari Tim Identifikasi Polrestabes Surabaya yang akan mencari tahu dengan menggelar olah tempat kejadian perkara," ujar seorang petugas pemadam kebakaran.

Sementara itu, kejadian kebakaran rumah mewah tersebut semakin menambah daftar panjang kasus kebakaran yang terjadi di kota ini.

Menurut Kasi Pengendalian dan Pencegahan Dinas Kebakaran Kota Surabaya, hingga 10 Juli 2011 pagi, sudah terjadi 12 kali kejadian selama bulan ini saja.

"Per juli 2011, sudah ada 12 kasus yang terjadi. dua kasus terakhir yakni kebakaran sebuah galangan kayu, dan paling baru kejadian di rumah mewah di Jalan Taman Jemursari Selatan," tandas Arie ketika dikonfirmasi, Minggu.

Sedangkan secara global, jika dirinci sejak Januari 2011, total sudah ada 110 kasus kejadian yang disebabkan "si jago merah". Tahun ini peristiwa kebakaran selama enam bulan meningkat hingga 50 persen dibandingkan enam bulan di awal tahun 2010, yang kejadiannya hanya berkisar antara 45-50 kasus. (ANT165/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011