"Sebenarnya pokok persoalan bukan terletak masalah playboy-nya. Tapi kami melihat gelagat penyebaran liberalisme moral yang akan merusak masa depan bangsa, dan itulah yang kami protes," kata Ketua Umum PP Muhamadiyah Din Syamsuddin.
Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengancam akan melakukan aksi demonstrasi jika majalah playboy versi Indonesia jadi terbit dan diedarkan di Indonesia. "Sebenarnya pokok persoalan bukan terletak masalah playboy-nya. Tapi kami melihat gelagat penyebaran liberalisme moral yang akan merusak masa depan bangsa, dan itulah yang kami protes," kata Ketua Umum PP Muhamadiyah Din Syamsuddin di Jakarta, Selasa. Din mengatakan majalah playboy merupakan salah satu icon penentangan terhadap agama yang bisa menghancurkan moral masa depan bangsa, dan jika majalah tersebut terbit maka akan mengundang majalah serupa masuk Indonesia. "Majalah playboy bertentangan dengan agama dan budaya ketimuran kita. Itu sama artinya menentang dakwah dan umat beragama. Karena itu jika playboy tetap diterbitkan, itu sama dengan menentang umat beragama dan kita akan melawannya," katanya. Din menjelaskan selama ini majalah playboy khusus pria dewasa yang merupakan produk di Amerika Serikat, sudah dikenal dengan majalah yang menyuguhkan foto model tanpa busana. "Karena itu jika penerbit membantah tidak akan menyuguhkan foto tanpa busana itu hanya dalih dan taktik. Jika memang mereka berniat baik, kenapa harus menggunakan nama playboy, ganti saja dengan nama yang santun agar tidak menimbulkan kerancuan," katanya. Din menyesalkan penerbit yang terlihat bersikukuh ingin tetap menerbitkan majalah playboy meski sudah banyak kecaman dari berbagai kalangan. Karena itu, Din berpendapat jika ingin moralitas bangsa ini tidak tercabik-cabik, maka pemerintah harus bertindak tegas melarang beredarnya media yang dapat merusak budaya ketimuran baik itu media elektronik maupun media cetak termasuk playboy. "Janganlah ada yang mengeruk keuntungan tapi dengan meruntuhkan ahlak bangsa," katanya. Sementara itu Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi umat Kristiani yang juga Sekretaris Jenderal Komite Indonesia untuk agama dan perdamaian (A.C.R.P), Theophilus Bela mengatakan ikut menentang keras rencana penerbitan majalah "playboy" versi Indonesia. "Atas nama Agama Kristiani saya menentang penerbitan majalah playboy. Bahkan jika nanti ada yang melakukan demo penentangan, kami bersedia bergabung," katanya. Theophilus juga meragukan pemasaran majalah playboy jika jadi terbit akan hanya diakses oleh pria dewasa, karena tidak menutup kemungkinan generasi muda yang penasaran justru akan memburu majalah playboy.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006