"Saya memberikan apresiasi penuh kepada beliau selaku Ketua Komite Normalisasi dan ketua sidang dalam Kongres Luar Biasa PSSI. Saya sangat berterima kasih kepada beliau yang telah berhasil menyelenggarakan kongres sehingga terpilih ketua dan wakil ketua umum PSSI baru," ujar Bernard Limbong di Hotel Sunan Solo, Sabtu.
Limbong mengungkapkan, beberapa hari menjelang kongres dirinya bertemu dengan Agum Gumelar, kemudian mantan ketua umum PSSI itu secara khusus meminta kepadanya untuk turut menyukseskan kongres.
"Saya secara pribadi juga meminta maaf kepada beliau selaku senior saya. Tapi ke depannya kita tak perlu lagi melihat ke belakang, dan marilah kita membangun sepak bola Indonesia," ujar Limbong seusai kongres menyelesaikan pemilihan ketua dan wakil ketua.
Menanggapi duet Djohar Arifin-Farid Rachman yang akan menakhodai PSSI pada periode 2011-2015, Limbong menilai duet ini memiliki visi dan kemampuan yang komplit.
Menurutnya, Djohar Arifin memiliki pengalaman yang mumpuni, sedangkan Farid Rachman bisa menopang langkah-langkah dan kebijakan yang akan diambil oleh Djohar Arifin.
"Mereka berdua klop dengan visi-misinya yang akan menjadikan bisnis sepakbola menjadi industri sepakbola. Tugas mengurus PSSI adalah pengabdian, makanya ke depannya mereka juga harus transparan terutama dalam hal keuangan," ujar Bernard Limbong.
Sementara salah satu kandidat ketua umum PSSI, Tahir Mahmud juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Agum Gumelar yang telah sukses memimpin jalannya KLB.
Tahir juga sangat mendukung duet Djohar Arifin-Farid Rachman sebagai tokoh-tokoh yang bisa diandalkan untuk melakukan reformasi berupa perbaikan dan perubahan di tubuh PSSI dan persepakbolaan nasional.
"Kami percaya keduanya akan melakukan reformasi seperti apa yang kita inginkan bersama. Kami harapkan reformasi, pembaruan dan perubahan itu hasilnya akan tampak nyata," ujar Tahir Mahmud.
Pada kesempatan itu Tahir mengaku jika dirinya baru saja "bergabung" dengan Kelompok 78 yang masih merupakan pemilik suara mayoritas dan mengalihkan dukungannya ke Djohar Arifin.
Saat pencalonan kandidat, Tahir Mahmud mengantongi enam suara dukungan. Namun dalam perkembangan berikutnya setelah selesai putaran pertama pemungutan suara pemilihan ketua umum, Tahir dan pendukungnya pun mengalihkan dukungannya kepada Djohar Arifin.
"Tapi yang lebih utama marilah kita menatap ke depan, bagaimana agar cita-cita membenahi sepakbola kita ini benar-benar bisa terwujud," demikian Tahir Mahmud.(*)
(ANT-132/T009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011