Bojonegoro (ANTARA News) - Permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu tampak berbuih yang diperkirakan akibat pencemaran berbagai limbah dari daerah hulu, Jateng, termasuk dari daerah hilir Bojonegoro dan sekitarnya.
"Munculnya buih ini baru hari ini, kalau sehari yang lalu kondisi airnya jernih," kata seorang warga Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Kota, Yarmanu (54), Sabtu.
Ia yang sedang memancing dengan Susilo (34), warga Desa Ledokkulon, Kecamatan kota, mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ini, warna air sungai terpanjang di Jawa itu, air Bengawan Solo di Bojonegoro, mulai berangsur-angsur jernih.
Namun, lanjutnya, hanya dalam sehari, airnya berubah, tidak sebagaimana biasanya yaitu warna airnya menjadi keruh dan kecoklat-coklatan."Biasanya kalau begini, di daerah hulu hujan dan limbah pertanian masuk ke Bengawan Solo, sehingga menimbulkan buih," katanya memperkirakan.
Hampir seluruh badan Bengawan Solo di Bojonegoro dan sekitarnya, dipenuhi buih yang terus berdatangan dari daerah hulu. Menurut Susilo, dalam kondisi seperti ini, biasanya berbagai aneka ikan Bengawan Solo, sulit didapat dengan cara dipancing.
"Ikan-ikan enggan, karena airnya tidak jernih, coba kalau jernih pasti ikannya mau makan," katanya menambahkan.
Di Bojonegoro, air Bengawan Solo juga dimanfaatkan mandi sebagian warga setempat, selain juga dimanfaatkan untuk air minum warga melalui Instalasi Pengolah Air (IPA) milik PDAM di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk.
Ditemui terpisah, Kepala Bagian Lingkungan Hidup (LH) Bojonegoro, Suharto menyatakan, pihaknya baru akan melakukan pemantauan kualitas air Bengawan Solo di Bojonegoro, September ini. Alasannya, sekarang ini, anggaran untuk melakukan uji kualitas air Bengawan Solo, masih dalam tahap pengajuan melalui Perubahan APBD.
"Pengujian sample air harus ke Surabaya dan membutuhkan biaya," katanya.
Dalam menguji kualiatas air, biasanya dilakukan di tiga titik yaitu di wilayah barat di Kecamatan Padangan, tengah di Kecamatan Kota dan di wilayah timur di Kecamatan Baureno. Di Bojonegoro, limbah yang masuk ke Bengawan solo, selain limbah pertanian, domestik, juga limbah industri di Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota.
"Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya pada musim kemarau, kadar BOD dan COD air Bengawan Solo di tiga titik tersebut, selalu di atas ambang batas yang diperbolehkan," katanya tanpa merinci ambang batas BOD dan COD yang normal.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011