Saham China ditutup lebih tinggi, indeks Shanghai terkerek 0,66 persen

Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China ditutup lebih tinggi pada Rabu, didukung perburuan ekuitas murah setelah aksi jual besar-besaran sesi sebelumnya namun kenaikannya dibatasi oleh kekhawatiran jelang keputusan pertemuan Federal Reserve AS dan peluncuran putaran terbaru pengadaan farmasi terpusat membebani saham perawatan kesehatan.

Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai menguat 0,66 persen atau 22,61 poin menjadi menetap di 3.455,67 poin, sehari setelah membukukan penurunan persentase harian terbesar dalam 18 bulan atau anjlok 2,58 persen.

Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China ditutup 0,70 persen atau 96,41 poin lebih tinggi menjadi 13.780,3 poin, setelah tergelincir 2,83 persen atau 397,90 poin pada Selasa (25/1/2022).

Sementara itu, indeks saham-saham unggulan China CSI300 bangkit 0,72 persen atau 33,86 poin menjadi ditutup di 4.712.,14 poin pada akhir sesi, setelah merosot 2,26 persen sehari sebelumnya.

Indeks ChiNext yang melacak saham perusahaan-perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan (start-up) di papan perdagangan bergaya Nasdaq China, juga terdongkrak 0,99 persen menjadi ditutup pada 3.004,41 poin .

Kerugian di sektor perusahaan perawatan kesehatan datang ketika media lokal 21st Century Business Herald melaporkan bahwa putaran ketujuh pengadaan farmasi terpusat telah diluncurkan, bagian dari dorongan untuk menurunkan biaya medis bagi pasien.

Perusahaan-perusahaan energi baru juga menguat setelah Presiden Xi Jinping mengatakan tujuan rendah karbon China yang ambisius tidak boleh mengorbankan energi dan ketahanan pangan atau "kehidupan normal" orang biasa.

Di Hong Kong, Indeks Hang Seng (HSI) terangkat 0,19 persen atau 46,29 poin menjadi menetap di 24,289.90 poin, setelah merosot 1,67 persen di sesi sebelumnya, dan Indeks Hong Kong China Enterprises menguat 0,11 persen atau 8,94 poin menjadi mengakhiri sesi di 8.512,29 poin.