Washington (ANTARA News/AFP) - Washington memanggil duta besar Suriah untuk diajak bicara pekan ini, setelah beredar laporan bahwa staf kedutaan besar itu telah membuat film protes di AS terhadap penindasan di Suriah, kata Departemen Luar Negeri AS, Jumat (8/7).

Dubes Suriah Imad Mustapha dipanggil untuk bertemu dengan para pejabat senior Departemen Luar Negeri AS "yang bermaksud menyampaikan keprihatinan kami sehubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh staf kedutaan besar Suriah di Amerika Serikat", kata departemen tersebut.

"Pemerintah Amerika Serikat menanggapi dengan sangat serius laporan tentang tindakan pemerintah asing yang berusaha mengintimidasi semua orang di Amerika Serikat, yang menyampaikan hak sah mereka menurut hukum mengenai kebebasan berbicara sebagaimana dilindungi oleh Undang-Undang Dasar AS".

"Kami menerima laporan bahwa personel misi Suriah di bawah wewenang Duta Besar Mustapha telah melakukan pengamatan video dan foto mengenai orang yang ikut dalam demonstrasi damai di Amerika Serikat," katanya.

Mustapha bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Urusan Keamanan Diplomatik Eric Boswell, Rabu (6/7), kata Departemen Luar Negeri AS di dalam pernyataan yang dilaporkan oleh AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Tindakan tersebut dilakukan di tengah peningkatan ketegangan antara Damaskus dan Washington mengenai penindasan selama berbulan-bulan oleh pemerintah Suriah terhadap protes oposisi --yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS menyatakan departemen itu cemas oleh kecaman dari Suriah mengenai kunjungan duta besar AS ke Kota Hama, dan mengecam sebagai "benar-benar omong kosong" tuduhan bahwa kehadirannya di kota yang bergolak tersebut adalah provokasi.

Duta Besar Robert Ford meninggalkan Hama pada Jumat siang, setelah bertemu dengan beberapa demonstran dan kembali ke Damaskus, kata wanita juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland. Ditambahkannya, pemerintah Suriah "telah diberi tahu sebelumnya mengenai kunjungan tersebut".

"Sejujurnya kami agak kecewa" dengan reaksi Suriah, kata Nuland di Washington. Ia menambahkan pendapat bahwa perjalanan Ford ke kota bergolak itu mengejutkan pemerintah Suriah "tak masuk akal".

Seorang pejabat senior AS yang tak ingin disebutkan jatidirinya, Kamis, mengatakan Ford telah melakukan perjalanan sejauh 210 kilometer ke utara ibu kota Suriah "untuk mengadakan kontak" dengan para pemimpin oposisi.

Nuland mengakui Ford berada di sana "sebagian untuk menyaksikan demonstrasi massal", yang menarik ratusan ribu pemrotes anti-pemerintah ke jalan setelah Shalat Jumat.

Damaskus dengan cepat mencela tindakan tersebut sebagai penghasutan untuk melakukan kekerasan dalam urusan dalam negeri Suriah. (C003/A011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011