Kinshasa (ANTARA News) - Sedikitnya 46 orang tewas ketika sebuah pesawat jatuh saat akan mendarat dalam hujan deras di Republik Demokratik Kongo (DRC) timur, Jumat, kata perusahaan penerbangannya.
Pesawat komersial itu, dioperasikan oleh Hewa Bora Airways dan membawa 118 penumpang dan awak, jatuh di bandara Kisangani di bagian timurlaut negara itu.
"Kami telah menemukan 44 mayat dan ada dua orang terluka yang meninggal di rumah sakit, membuat jumlah korban tewas menjadi 46 orang," kata dirut Hewa Bora Stavros Papaioannnou, yang menambahkan bahwa jumlah korban bisa bertambah.
Pemimpin perusahaan penerbangan itu mengatakan awak-awak Boeing 727 tersebut termasuk di antara mereka yang tewas, tapi bahwa 53 orang selamat dalam kecelakaan itu.
Belum ada penjelasan mengenai nasib 19 orang lain yang naik pesawat itu sejauh ini.
"Mereka telah tiba di Kisangani, ada cuaca buruk, mereka berusaha untuk mendarat tanpa mencapai lancasan pacu," ujarnya, menambahkan bahwa hujan lebat pada waktu itu telah mengganggu operasi pertolongan.
Pesawat itu dalam rute komersial reguler dari Kinshasa ke Kisangani dan Goma ketika pesawat itu dihantam oleh badai saat mendekati bandara, Lambert Mende, seorang juru bicara pemerintah setempat, menuturkan.
Gulungan asap hitam dapat dilihat di ujung landasan pacu, seorang wartawan AFP melaporkan. Tapi penerbangan-penerbanan, yang ditangguhkan setelah kecelakaan itu, telah dimulai lagi dalam waktu singkat kemudian.
Hewa Bora menyatakan pesawat itu membawa 112 penumpang dan awak yang terdiri atas tiga pilot, dua pramugari dan satu mekanik.
Kecelakaan pesawat acapkali terjadi di Kongo, yang sering dipersalahkan pada pesawat yang sudah tua dan kurang terawat, pengabaian aturan keselamatan serta cuaca buruk.
Setiap dari 50 atau sebanyak itu pesawatnya telah didaftar hitam oleh Uni Eropa yang melarangnya ke wilayah udaranya.
Sebuah pesawat PBB jatuh saat pesawat itu berupaya untuk mendarat dalam badai di Kinshasa, April lalu, yang menewaskan 32 orang. Satu orang selamat dalam salah satu bencana terburuk yang melibatkan angkutan PBB.
Pesawat pembombardir CRJ-100, yang dioperasikan oleh Misi PBB di Kongo, MONUSCO, hancur ketika pesawat menghantam tanah saat pilot berusaha untuk mendarat dalam hujan lebat.
Pesawat itu membawa 29 penumpang -- sebagian besar pejabat dan tentara penjaga perdamaian PBB -- dan empat orang awak dalam penerbangan reguler dari Kisangani ke bandara N`Djili di Kinshasa, ibukota Kongo.
Pada Agustus tahun lalu 20 orang tewas setelah sebuah pesawat yang diterbangkan oleh pemimpin sebuah maskapai penerbangan setempat jatuh saat mendarat di bagian barat negara itu. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011