Bengkulu (ANTARA News) - Gelombang laut di Samudra Hindia Barat Bengkulu 12 jam ke depan tingginya berkisar antara dua hingga 3,5 meter, lebih rendah dari sebelumnya mencapai tinggi empat meter.

Angin di wilayah itu berpeluang berhembus dari arah Timur hingga tenggara dengan kecepatan antara 10-25 knots, kata analisis Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno Bengkulu Rosyidah, Sabtu.

Sementara gelombang laut di perairan Bengkulu dan perairan Enggano tingginya sama yaitu berkisar antara 1,25 hingga tiga meter, hembusan anginnya untuk perairan Bengkulu dari arah Timur laut hingga Barat daya dengan kecepatan antara 05-17 knots.

Sedangkan angin di perairan Enggano berpelung berhembus dari arah Timur sampai dengan Tenggara dengan kecepatan antara 10-18 knots.

Dalam perkiraan pada peringatan dini 12 jam ke depan diperkirakan terjadi gelombang laut dengan tinggi berkisar antara tiga hingga empat meter di Samudra Hindia Barat Lampung hingga selatan Banten.

Dari citra satelit cuaca terlihat daerah liputan awan dan hujan berada di Sumatera bagian Utara, Selat Malaka dan Samudera Hindia Barat Nias hingga Barat Bengkulu.

Angin di wilayah Bengkulu pada umumnya bertiup dari arah Timur Laut hingga Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 08 sampai dengan 30 kilometer perjam atau antara 05 - 17 knots.

Cuaca di wilayah Bengkulu 12 jam ke depan pada umumnya terjadi berawan dan berpeluang turun hujan ringan pada sore dan malam hari, dengan suhu udara antara 23-31 derajat celcius dan kelembabannya antara 62-97 persen, jelas Rosyidah.

Seorang nelayan kapal pancing menangkap ikan di wilayah perairan Enggano Sabar Damanik mengatakan, faktor gelombang sangat mempengaruhi hasil tangkapan, bila gelombang tinggi dan angin kencang produksi turun.

Namun gelombang laut tinggi dibawah tiga meter, maka hasilan nelayan cendrung naik karena kumpulan ikan berada disekitar pulau Enggano tersebut, setiap kapal dalam waktu lima hari melaut bisa mendapatkan ikan segar rata-rata di atas sepuluh ton.

"Namun demikian kami tetap aktif menerima informasi tentang perkebangan cuaca dari Bos melalui radio khusus karena perkiraan gelombang dan angin itu setiap hari diinformasikan ke seluruh anak buah kapal," katanya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011