Rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif diperlukan dalam membangun dan mengembangkan ekosistem pariwisata di Labuan Bajo pada khususnya dan Floratama (Flores, Alor, Lembata, dan Bima) pada umumnya

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penguatan rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), guna mendorong kebangkitan ekonomi nasional.

“Rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif diperlukan dalam membangun dan mengembangkan ekosistem pariwisata di Labuan Bajo pada khususnya dan Floratama (Flores, Alor, Lembata, dan Bima) pada umumnya,” kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.

Menurut dia dalam sebuah webinar, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal harus terlibat dalam rantai pasok industri pariwisata agar sesuai empat pilar pariwisata yang berkelanjutan, yakni destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, industri dan kelembagaan pariwisata, serta mendorong ekonomi kreatif.

Penguatan rantai pasok ini disebut melibatkan berbagai pihak mulai dari hulu hingga hilir, karena itu diperlukan kolaborasi yang kuat.

"Pariwisata sudah tidak ada lagi kompetisi karena semua adalah pemenang, sehingga harus ada kolaborasi," katanya.

Fadjar melanjutkan, rantai pasok bukan hanya berupaya mempertemukan UKM, usaha kreatif masyarakat dan industri, tetapi juga berusaha melanggengkan sektor pariwisata memberikan dampak terhadap kenaikan ekonomi masyarakat.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo (BPOLBF) Shana Fatina mengharapkan pihaknya dapat turut serta dalam menciptakan sistem rantai pasok yang maksimal di Labuan Bajo, sehingga kebutuhan industri horeka (sektor pada industri makanan) terpenuhi.

“Rantai pasok perlu diwujudkan melalui kerja sama lintas sektor yang solid, oleh karena itu, kerja sama perlu kolaborasi dengan pihak-pihak terkait yaitu kementerian/lembaga dan pemerintah daerah,” ungkap dia.

Shana menyebutkan akan mendorong 11 kabupaten koordinatif BPOLBF untuk menempatkan keunggulan di daerahnya terutama di ranah rantai pasok produksi seperti beras, telur, dan sayur, agar produk tersebut dapat memenuhi pasar pariwisata dan dapat disalurkan ke hotel maupun restoran.

Baca juga: Wisatawan diminta waspada agen wisata ilegal saat ke Labuan Bajo

Baca juga: DTW Labuan Bajo Flores hadapi tantangan

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022