Tanjungpinang (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengingatkan warga di Provinsi Kepulauan Riau tidak euforia meski kasus COVID-19 di wilayah itu mengalami penurunan.
"Tetap waspada, tingkatkan 'booster' (vaksinasi penguat, red.)," kata Presiden Jokowi di Gedung Comunity Center Simpang Lagoi, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Teluk Sebong, Selasa.
Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Kepri per 24 Januari 2022, vaksinasi penguat di Provinsi Kepri mencapai 3,55 persen atau 48.745 orang dari total sasaran 1.373.372 orang.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat 172.520 orang atau 77,83 persen dari target sasaran 221.670 anak usia 6-11 tahun di wilayah itu sudah disuntik vaksin dosis pertama, sedangkan 29.518 anak atau 13,32 persen divaksin dosis kedua.
Baca juga: Presiden tinjau vaksinasi lansia dan anak-anak di Kabupaten Bintan
Target sasaran vaksinasi COVID-19 untuk remaja usia 12-17 tahun di Kepri sebanyak 207.663 orang. Remaja yang sudah disuntik vaksin dosis pertama sebanyak 214.519 orang atau 103,30 persen, sedangkan dosis kedua mencapai 177.756 orang atau 85,60 persen.
Realisasi vaksinasi dosis pertama usia di atas 18 tahun sebanyak 1.302.754 orang atau 94,86 persen, dosis kedua 1.077.730 orang atau 78,47 persen, dan dosis ketiga 20.601 orang atau 1,50 persen.
Capaian vaksinasi dosis pertama untuk lansia sebanyak 71.460 orang atau 82,02 persen, dosis kedua 58.697 orang atau 67,37 persen, dan dosis ketiga 4.538 orang atau 5,21 persen.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad memberi apresiasi kepada masyarakat yang selama ini sudah mendukung program vaksinasi COVID-19.
"Tidak boleh euforia. Kepri belum bebas dari COVID-19," ucapnya.
Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri sebanyak 28 orang, tersebar di Batam 19 orang, Tanjungpinang empat orang, Natuna tiga orang, Bintan dan Karimun, masing-masing satu orang.
Baca juga: Presiden serahkan bantuan modal pedagang di Pasar Bintan Center
Baca juga: Presiden lepas ekspor perdana "smelter grade" alumina
Baca juga: Presiden akan stop ekspor bahan mentah dengan risiko apapun
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022