Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa Provinsi Jawa Barat menghadapi 1.000 hingga 2.000 kejadian bencana setiap tahun.

Saat mengukuhkan pengurus Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana Jawa Barat Masa Bakti 2021-2024 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, Gubernur mengatakan bahwa bencana yang terjadi di wilayah Jawa Barat kebanyakan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

"Sebagai provinsi yang paling banyak sungainya dan berada di iklim tropis, maka mayoritas kebencanaan di Jabar berhubungan dengan air," katanya.

Ia mengatakan bahwa banjir sering terjadi di wilayah Jawa Barat bagian tengah sampai utara yang relatif datar dan wilayah Jawa Barat bagian tengah ke selatan yang lebih curam sering menghadapi tanah longsor.

"Mayoritas dua urusan hidrologis itu, sisanya angin puting beliung, kebakaran, dan lainnya," kata dia.

Gubernur menekankan pentingnya basis keilmuan dalam upaya untuk meminimalkan dampak bencana alam.

Ia mengatakan bahwa setiap anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) harus menguasai pengetahuan terkait mitigasi dan penanggulangan bencana.

"Saya titip, langsung bekerja, tidak banyak beradaptasi lagi, karena saya yakin sudah paham. Semoga tahun 2022 berita buruk kebencanaan berkurang," katanya.

Baca juga:
BPBD: Bencana di Jawa Barat kebanyakan terjadi akibat kerusakan lingkungan
Lima daerah rawan bencana di Jawa Barat diminta siaga

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022