Goma, DR Congo (ANTARA News) - Seorang kolonel angkatan darat bersama 200 tentara yang melakukan perkosaan massal di Republik Demokratik Congo timur menyerahkan diri kepada militer, kata juru bicara angkatan darat kepada AFP Jumat.
Kolonel Nyiragire Kulimushi, juga dikenal sebagai Kifaru, "keluar (dari persembunyian) kemarin (Kamis) bersama dengan 116 tentara. Dia sekarang berada di pusat pelatihan (angkatan darat) di Luberizi," di provinsi Sud-Kivu, kata Letnan Kolonel Sylvain Ekenge.
"Dia tidak merundingkan syarat penyerahan dirinya karena tidak ada syarat untuk dirundingkan," kata Ekenge. "Kami memberinya perintah agar keluar dan dia keluar dari persembunyian. Dia tetap ditentukan pihak berwenang selagi menunggu hasil dengar pendapat militer. Dia tidak berada dalam tahanan."
Sekitar 248 wanita Congo mengatakan mereka telah diperkosa tentara bulan lalu, laporan kesehatan lokal memperlihatkan, di wilayah DR Congo timur, sebuah wilayah yang disebut PBB "ibukota perkosaan" dunia.
Ekenge menambahkan bahwa sebuah penyelidikan dilakukan oleh tim militer bersama empat hakim, detektif polisi dan dua perwira dari milisi Mai Mai Kifaru yang tidak melarikan diri bersamanya, serta agen hak asasi manusia cabang misi PBB di DR Congo (Monusco).
Kolonel Kifaru, mantan anggota milisi suku Mai Mai, membelot dari pangkalan militer pada 9 Juni bersama dengan 200 tentara, di wilayah Fizi, dan kemudian menyerang desa Nyakiele, Kanguli dan Abala antara 10-12 Juni. (ANT/K004)
Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011