Jakarta (ANTARA) - Values 20 (V20) tahun ini berupaya mengembangkan rekomendasi kebijakan berdasarkan prioritas yang ditetapkan G20 2022, kata V20 2022 Co-Sherpa Makarim Wibisono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
“V20 menggunakan pendekatan model sustainability compass dari compass education yaitu keseimbangan sudut pandang arah kompas, yakni alam (nature), ekonomi (economy), kesehatan jiwa raga dan kesejahteraan (wellbeing), dan masyarakat (society),” kata Makarim.
Dia mengatakan V20 juga akan mengusulkan satu set nilai untuk komunitas G20, berdasarkan tema dan prioritas strategis G20 2022, deklarasi G20 lima tahun terakhir, serta pemahaman umum atas pertumbuhan kedewasaan bangsa-bangsa dalam lingkup G20.
V20 adalah komunitas global yang terdiri dari para pakar dan praktisi dengan perhatian pada nilai-nilai yang hidup di masyarakat yang memberikan masukan pada Group of Twenty (G20) untuk memperkuat penyusunan kebijakan multilateral.
Dengan mengusung tema “Values at the Center”, V20 2022 Summit pada Oktober mendatang juga akan menampilkan acara budaya dalam mempermudah penyebaran pesan-pesan utama serta menangkap umpan balik langsung dari keterlibatan publik.
“Kami berharap dapat memperdalam pemahaman nilai-nilai dalam kebijakan publik dengan solusi kebijakan berbasis data dan berfokus pada manusia untuk berkontribusi mengatasi tantangan global yang harapannya sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia yaitu 'Recover Together, Recover Stronger'”, kata V20 Founding Group Ghazi Binzagr.
Sementara itu, V20 Founding Group Mandeep Rai mengatakan pihaknya bermaksud menunjukkan bagaimana nilai memainkan peran penting dalam mencapai tujuan kebijakan G20 dan mewujudkan Agenda PBB 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa dengan meningkatkan kesadaran akan peran sistemik nilai, mengapa dan bagaimana nilai muncul dari proses, institusi, dan struktur, kami dapat secara substansial meningkatkan koherensi, efektivitas, dan umur panjang terhadap sebuah kebijakan,” katanya.
Dalam kesempatan sama, V20 2022 Co-Sherpa Alissa Wahid menjelaskan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya nilai-nilai dan budaya yang dipegang dan hidupkan bersama.
“Pemahaman atas nilai-nilai, dapat memberikan ruang refleksi yang penting bagi kita sebagai bangsa. Lebih jauh lagi, masih ada nilai-nilai yang menghambat kemajuan yang tergambar dari tingginya tingkat entropi di masyarakat kita. Kita perlu bersungguh-sungguh melakukan upaya rekayasa sosial untuk terus bergerak maju menyongsong peluang bonus demografi dan 100 tahun Indonesia,” katanya.
Baca juga: Kementerian ESDM paparkan fokus isu transisi energi di G20
Baca juga: Presidensi G20 dorong transformasi digital inklusif
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022