Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah menyiapkan skema pengadaan mesin penggiling padi untuk petani, karena petani kesulitan membeli mesin penggiling dan pengering padi yang harganya cukup tinggi, sehingga mengakibatkan produksi padi menjadi beras dilakukan secara tradisional.
"Produksi padi petani pada umumnya menggunakan penggilingan tradisional, sehingga hasil produksi kualitas beras jauh dari standar berkualitas baik," kata Ketua DPD RI LaNyalla, di sela kunjungan Dapil di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengaku dengan produksi menggunakan peralatan seadanya, kualitas beras yang dihasilkan terpengaruh. Selain terdapat banyak menir, beras cenderung kotor bercampur gabah dan batu kerikil.
"Selain itu, tingkat kadar air yang tinggi menyebabkan beras tidak dapat di simpan terlalu lama. Beras mudah berkutu dan berubah warna menjadi butek. Rasa nasinya berubah dan nasi cepat menjadi basi," kata LaNyalla, dalam siaran persnya.
Baca juga: Penyusutan hasil panen masih jadi masalah penggilingan padi kecil
Ia menilai pemerintah seharusnya turun tangan membantu petani. Sebab, kualitas beras yang baik tentu akan membuat beras produksi petani juga terserap dengan baik. Dengan begitu, tingkat pendapatan petani juga cenderung membaik.
"Untuk mendukung peningkatan kualitas produksi beras petani, pemerintah semestinya memberikan skema pengadaan mesin penggilingan kecil dan mesin pengering dengan kualitas yang baik dengan harga terjangkau melalui skema pembiayaan yang tidak memberatkan," ujarnya.
LaNyalla menilai pentingnya penyiapan skema pembiayaan oleh karena boleh jadi harga mesin-mesin tersebut sangat mungkin tidak terjangkau oleh petani kecil.
"Pemerintah perlu membuat skema pengadaan dan pembiayaannya," katanya.
Baca juga: Perpadi: jumlah penggilingan padi over kapasitas 70 persen
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022