Kuala Kapuas, Kalteng (ANTARA News) - Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah Paulus K Manginte mengatakan, lokasi lahan untuk "water boom" masih dalam kajian sehingga pembangunannya belum dapat dilaksanakan.
"Pembangunan water boom ini belum dapat kami laksanakan karena lokasi lahan untuk pembangunannya masih belum ditetapkan," katanya di Kuala Kapuas, Kamis.
Ia mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas sedang melakukan kajian terhadap lokasi di Desa Sei Pasah, Kecamatan Kapuas Hilir.
Lokasi lahan tersebut dinilai sangat cocok untuk pembangunan wahana bermain keluarga berupa water boom.
"Karena lokasinya tidak jauh dari Jalan Trans Kalimantan dan kawasan rumah betang Sei Pasah, selain itu akses untuk menuju lokasi tersebut sudah ada sehingga perlu dilakukan kegiatan peningkatan jalan," jelasnya.
Sebelumnya lokasi pembangunan water boom tersebut sempat diwacanakan berada di kawasan rumah betang Sei Pasah, namun dibatalkan karena lokasi tersebut lebih difokuskan untuk kawasan budaya.
Selain itu, lokasi pembangunannya juga diwacanakan di Kecamatan Basarang, Pulau Telo Kecamatan Selat serta eks lahan PT Sumatera Timur Indonesia (STI) di Desa Pulau telo Kecamatan Selat.
Namun setelah dilakukan kajian terhadap ketiga lokasi lahan tersebut juga tidak memungkinkan untuk lokasi pembangunan serta pengembangannya
Sehingga satu-satunya lokasi lahan yang diharapkan dapat ditetapkan untuk pembangunan water boom tersebut yakni disekitar Desa Sei Pasah.
Meskipun lokasi pembangunan dipindah namun hal ini tidak akan merubah perencanaan detail pembangunan water boom ini, jelasnya.
Ia mengatakan pembangunan wahana bermain sebisa mungkin dapat dilaksanakan pada tahun 2011 ini karena dana pembangunannya sudah dianggarkan.
Untuk tahap pertama pembangunannya telah dianggarkan sebesar Rp1,8 miliar pada tahun anggaran 2011 ini, ungkapnya.
"Kami berupaya untuk mencari lokasi lahan agar pembangunan water boom ini dapat terlaksana pada 2011 sehingga anggaran dapat terserap maksimal," demikian Paulus K Manginte. (GR/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011