Peluang investasi asing juga makin besar dengan pelambatan industri China yang bisa dorong relokasi ke Indonesia.
Jakarta (ANTARA News)- Investasi asing di dalam negeri diperkirakan akan meningkat lebih besar melihat situasi global yang masih belum pasti didukung pula China yang sedang mengurangi likuiditasnya untuk menahan laju inflasi yang cenderung meningkat.
Indonesia akan menjadi negara investasi yang terbesar bagi asing, karena pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, rasa aman dan nyaman serta stabilitas yang terjaga merupakan faktor utama dilirik asing, kata pengamat pasar, Ifan Kurniawan, di Jakarta, Kamis.
Menurut Ifan Kurniawan yang juga analis PT First Asia Capital, pelaku asing bukan hanya bermain di pasar uang, pasar saha, instrument Bank Indonesia maupun obligasi, tetapi juga sudah masuk ke infrastruktur.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM menunjukka,n Penanaman Modal Asing (PMA) naik 12 persen menjadi Rp40 triliun.
BKPM menargetkan pertumbuhan realisasi investasi PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 2011 meningkat 15 persen menjadi Rp240 triliun dari tahun 2010 hanya Rp208 triliun.
Hal ini, lanjut dia menunjukkan bahwa pelaku asing makin aktif melakukan investasi di dalam negeri yang diharapkan akan memberikan lapangan kerja baru bagi tenaga kerja.
"Kami optimis ekonomi Indonesia ke depan akan tumbuh lebih baik karena aktifnya pelaku menempat dananya di pasar domestik," ucapnya.
Meski demikian, menurut dia, pemerintah juga harus segera memberikan dukungan yang membuat pelaku asing merasa lebih nyaman dengan membenahi infrastrukturnya sehingga mereka makin betah berada di pasar domestik.
Peluang investasi asing juga makin besar dengan pelambatan industri China yang bisa dorong relokasi ke Indonesia, katanya.
Ia mengatakan, Indonesia bisa memanfaatkan momentum itu untuk menarik investasi langsung.
Namun investasi langsung akan bisa terjadi apabila kendala klasiknya masih belum dapat di atasi, ucapnya.
(H-CS)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011