Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian, Kaman Nainggolan mengatakan, target produksi padi 2006 diharapkan mencapai 55 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atas setara beras sebesar 35,55 juta ton. "Diharapkan target itu bisa tercapai karena tahun lalu produksi kita hanya 53,98 juta ton GKG," katanya menjawab pers di sela-sela Refleksi 60 tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Penyerahan Hadiah Pemenang Lomba Karya Tulis tentang Ketahanan Pangan di Jakarta, Selasa. Sebenarnya, katanya, setiap bulan ada panen padi namun panen raya akan dimulai pada Maret 2006. Sebelumnya, Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan, Sutarto A mengatakan, musim panen mulai terjadi sejak Februari hingga Agustus. Realisasi panen antara Januari hingga Maret mencapai 3,28 juta hektar. Untuk Januari, sawah mengalami panen adalah seluas 452.295 ha, Februari 1,45 juta ha dan Maret 1,92 juta ha. Produksi beras pada Januari diperkirakan mencapai 1,25 juta ton, Februari 3,84 juta ton dan Maret sekitar 5,23 juta ton, sementara konsumsi per bulan rata-rata mencapai 2,5 juta ton. "Sehingga masih terjadi surplus beras," katanya. Meski begitu, tegasnya, Kaman menilai produksi pangan Indonesia masih belum sebanding dengan pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,374 persen per tahun. "Jika produksi pangan seiring dengan pertumbuhan penduduk baru bisa dikatakan aman," katanya. Pada 2005 terjadi surplus beras sebanyak 25 ribu ton dari perhitungan jumlah produksi dikurangi konsumsi penduduk Indonesia yang diperkirakan 139,15 kilogram per penduduk per tahun. Kaman juga menanggapi positif wacana mengenai Harga Pembelian Pemerintah Regional (HPPR) untuk mempermudah, urusan administrasi pembelian beras untuk stok pemerintah. "Dulu pernah diterapkan HPPR itu yakni pada 1999, HPP untuk harga GKG berfariasi antara Rp1.400, Rp1.450 hingga Rp1.500. Tapi, tidak ditetapkan HPP untuk Gabah Kering Panen (GKP)," katanya. Menurut dia, HPP regional bisa diterapkan karena biaya produksi di daerah berbeda-beda.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006