Jakarta (ANTARA News) - Roda depan (nose wheel) pesawat B 737 200 milik Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 071 dilaporkan mengelupas sesaat setelah tinggal landas dari Bandara Pangkal Pinang sekitar pukul 08.36 WIB. "Kondisi itu diketahui oleh pilot. Bahkan, dugaan awal ban depan pesawat itu meletus. Kondisi itu diinformasikan ke menara kontrol di Bandara Soekarno Hatta agar dapat mempersiapkan langkah darurat sebelum mendarat di Jakarta," kata Kahumas PT Angkasa Pura (AP) II, Wasfan Wahyu Widodo saat dihubungi di Jakarta, Selasa. Pilot pun, kata Wasfan, sempat membawa pesawat berputar-putar sekitar 10 menit, sementara pihak Bandara Sukarno-Hatta (BSH) bersiap melakukan langkah pengamanan jika diperlukan. "Saat persiapan mendarat diketahui bahwa ban depan terkelupas. Ya semacam vulkanisir yang lepas sebelum kemudian (kalau dibiarkan) bisa meletus," katanya. Namun, tambah Wasfan, ternyata pendaratan berjalan mulus sekitar pukul 09.41 WIB, termasuk dalam perjalanan dari landasan pacu menuju tempat parkir pesawat (apron). "Tidak ada penutupan landasan, tetapi saat pesawat itu mendarat, semua petugas bersiaga sesuai dengan prosedur standar penanganan pendaratan darurat," kata Wasfan. Petugas officer in charge (OIC) BSH yang enggan disebut identitasnya menjelaskan secara singkat bahwa roda pesawat Sriwijaya Air tersebut terkelupas pada ban depan sebelah kiri, diduga sudah aus. Sampai berita ini diturunkan, konfirmasi dari pihak Sriwijaya Air, yang dihubungi dengan telepon pada pukul 14.15 melalui seorang eksekutifnya, Harwik belum mendapatkan jawaban.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006