Liwa, Lampung (ANTARA News) - Hama penggerek batang menyerang tanaman kakao petani Lampung Barat, sehingga buah kakao menjadi busuk dan kering.
"Hama penggerek busuk batang sudah menyerang sejak beberapa bulan lalu, penyebaran hama ini tergolong cepat, membuat ratusan buah kakao saya busuk dan rontok," kata petani kakao di Kecamatan Batuketulis Lampung Barat, Haryono (41) di Batuketulis, sekitar 267 Km dari Bandarlampung, di Batuketulis, Kamis.
Dia menjelaskan, petani kesulitan mengatasi hama tersebut.
Menurut dia, akibat cuaca ektrim membuat tanaman kakao mengalami penurunan produktifitas.
"Saya putus asa menanggulangi hama itu, obat hama telah saya semprotkan tetapi masih saja hama tidak hilang, dan jalan terbaik saya lakukan yakni memusnahkan buah yang terkena hama, meskipun petani harus merugi," kata dia lagi.
Senada di katakan petani kakao di Kecamatan Karya Penggawa, Lampung Barat, Zailani (34) mengatakan, sejak cuaca ekstrim terjadi tanaman kakao rentan terserang hama.
"Saya sudah memusnahkan puluhan tanaman kakao, agar serangan hama tidak meluas ke tanaman lain, tetapi yang dilakukan itu sama sekali tidak membuahkan hasil," kata dia.
Dia menuturkan, pemkab harus bertindak dengan kondisi yang terjadi saat ini.
Lalu lanjut petani itu, bila serangan hama penggerek busuk batang terus menyerang tanaman kakao, maka petani setempat akan memusnahkan tanaman kakao secara massal.
"Kami tidak bisa berbuat banyak dengan serangan hama tersebut, upaya yang kami lakukan tidak membuahkan hasil sama sekali, saya berharap pemerintah dapat melakukan investigasi di lapangan untuk mengatasi hama yang menyerang tersebut," katanya.
Kakao menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Lampung Barat, sebab seperempat dari luas lahan di daerah ini dibudidayakan komoditas kakao.
Cuaca ekstrim yang terjadi membuat tanaman kakao rentan terserang hama, dan sebagian besar petani di Lampung Barat mengeluhkan hama penggerek busuk batang yang menyerang ratusan tanaman kakao petani setempat.
Akibat hama tersebut, tanaman kakao petani telah banyak dimusnahkan, sehingga pendapatan panen kakao petani mengalami penurunan hingga 60 persen.
Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat, saat ini total area perkebunan kakao mencapai 1,054,6 hektare dari total area perkebunan 2,286,9 hektare semua komoditas perkebunan, dengan hasil panen kakao setiap tahunnya mencapai 856 ton pertahun.
Bila serangan hama penggerek busuk batang tidak segera ditanggulangi, dipastikan seluruh tanaman kakao petani setempat dimusnahkan sehingga berdampak menurunya pasokan kakao di Lampung Barat. (ANT049/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011