London (ANTARA News) - Harga minyak dunia merosot pada Rabu waktu setempat, di tengah kekhawatiran terhadap dampak dari krisis utang zona euro dan kenaikan suku bunga China terhadap permintaan global untuk energi.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus, turun 16 sen menjadi 96,73 dolar AS per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk Agustus turun 38 sen menjadi 113,23 dolar AS.
"Harga minyak hanyut lebih rendah didukung kombinasi berbagai faktor," ujar analis CMC Markets, Michael Hewson, lapor AFP.
"Harga sudah di bawah tekanan pagi ini didukung penurunan peringkat Portugal oleh Moody`s serta kekhawatiran bahwa pertumbuhan di zona euro bisa mulai perlahan-lahan berkurang ... dan ini juga bisa membebani permintaan."
Secara terpisah, China pada Rabu menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, merupakan kenaikan ketiga tahun ini dan upaya terbaru yang bertujuan untuk membatasi inflasi.
Langkah ini datang sebagai tempat prioritas pemerintah pada upaya memerangi kenaikan harga konsumen dan meskipun ada kekhawatiran terbaru dari perlambatan ekonomi di China, yang merupakan negara konsumen energi terbesar di dunia.
"Tindakan China menaikkan suku bunga ... telah membangkitkan kekhawatiran sebuah pendaratan keras bagi perekonomian China, khususnya dalam pelemahan baru-baru ini dalam data (manufaktur) yang telah kita lihat dalam seminggu terakhir," kata Hewson.
"Hal ini pada gilirannya dapat membebani permintaan di masa mendatang yang pada gilirannya menimbulkan kekhawatiran bahwa China mungkin terlalu banyak bersandar pada rem dengan melakukan hal ini."
Minyak telah membuat keuntungan yang mantap pada Selasa, dibantu oleh lonjakan sementara dalam optimisme pada perekonomian AS.
Namun, harga berlari keluar setelah lembaga pemeringkat Moody`s menurunkan peringkat kredit Portugal empat tingkat menjadi Ba2 dari Baa1 - dan memperingatkan pihaknya bisa membutuhkan dana talangan lain.
"Rally (harga minyak) berakhir ... setelah Moody`s menurunkan peringkat kredit Portugal menjadi sampah dengan prospek negatif," analis SEB Commodity Research, Filip Petersson.
Moody`s mengatakan penurunan peringkat mencerminkan "risiko yang berkembang bahwa Portugal akan memerlukan pembiayaan resmi putaran kedua sebelum dapat kembali ke pasar swasta (untuk menghimpun dana segar)."
Kabar buruk yang keluar dari zona euro kontras dengan Amerika Serikat, yang pada Selasa mengatakan pesanan baru untuk barang manufaktur AS naik 0,8 persen pada Mei setelah penurunan 0,9 persen pada April.
"Kabar ekonomi yang keluar dari AS telah baik. Pesanan pabrik pada Mei naik dan pasar minyak mentah telah bereaksi terhadap ini," kata John Vautrain, seorang analis untuk konsultan energi internasional Purvin and Gertz di Singapura.
Sementara itu, perhatian bergeser ke pertemuan pengaturan tingkat suku bunga Bank Sentral Eropa pada Kamis, ketika ECB diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 0,25 persentase poin menjadi 1,5 persen dalam upaya untuk mengekang inflasi.
Sementara itu laporan mingguan persediaan energi AS akan dipublikasikan pada Kamis, satu hari kemudian daripada normal, karena libur publik Hari Kemerdekaan pada Senin.
Lebih jauh, pedagang akan mencerna data penting gaji non-pertanian di Amerika Serikat pada Jumat. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011