"Kami tidak mengagendakan adanya acara pemaparan visi dan misi itu bagi para kandidat ketua umum dalam kongres," ujar Plt Sekjen PSSI Joko Driyono di Jakarta, Rabu.
Dengan demikian, dalam acara pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Eksekutif Komite nanti para pemilik suara sah harus memilah dan memilih figur-figur yang mereka kehendaki sesuai dengan versi dan persepsinya masing-masing.
Sebelumnya pada tiga dekade terakhir, acara pemaparan visi dan misi bagi para calon kandidat ketua umum PSSI dan sejumlah induk cabang olahraga merupakan tradisi yang lazim diterapkan dalam sebuah kongres manakala calon kandidat yang muncul mencapai lebih dari satu orang.
Ketika ditanya adakah pasal dalam Statuta atau Standard Electoral Code FIFA yang mengatur tentang pemaparan visi dan misi tersebut bagi para kandidat, Joko yang juga anggota Komite Normalisasi menyatakan "tidak ada".
"Kami tidak mengagendakan pemaparan visi dan misi itu karena dalam statuta dan Standard Electoral Code FIFA memang tidak ada pasalnya. Jadi, para pemilih nantinya akan langsung memilih," ujarnya.
Mengenai mekanisme pemilihan atau pemungutan suara, Joko mengungkapkan, Komite Normalisasi akan menerapkan sistem beberapa putaran jika hasil putaran pertama memaksa untuk dilakukan putaran kedua dan seterusnya.
Apabila pada putaran pertama terdapat salah seorang calon kandidat meraih 67 persen suara atau dua per tiga dari quorum, maka figur tersebut absolut dinyatakan sebagai pemenang pemilihan.
"Namun apabila pada putaran pertama tidak terdapat satu calon meraih suara sebanyak itu, maka peraih jumlah suara terkecil akan dieliminasi dan yang tersisa kemudian memasuki putaran kedua."
"Jika pada putaran kedua terdapat satu calon kandidat meraih 50+1, maka pemilihan langsung selesai. Ketentuan ini berlaku pula untuk pemilihan wakil ketua umum dan anggota Eksekutif Komite," ujarnya.
Dalam Kongres PSSI nanti, sekitar 101 pemilik suara sah akan memilih satu diantara 18 calon ketua umum, satu diantara 16 calon wakil ketua umum, dan sembilan dari 51 calon anggota Komite Eksekutif (Exco).
(ANT-132/T009)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
