akan terpenuhi, asalkan momentum pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1 persen bisa tetap terjaga, bahkan diharapkan terus naik secara positifKupang (ANTARA News) - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menargetkan penempatan tenaga kerja dalam negeri pada 2011 mencapai 2,47 juta.
"Saya optimis target tersebut dapat terpenuhi tahun ini," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar di Kupang, Rabu.
Iskandar berada di Kota Kupang dalam rangka meresmikan gerakan penanggulangan pengangguran.
Target itu, menurut dia, akan terpenuhi, asalkan momentum pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1 persen bisa tetap terjaga, bahkan diharapkan terus naik secara positif.
Dia mengatakan, ada lima prioritas perencanaan penempatan tenaga kerja tahun 2011 yakni sektor pertanian, industri, konstruksi, dan jasa. "Kita fokus pada sektor-sektor pemberdayaan masyarakat, dalam upaya kesempatan kerja dan penyerapan pengangguran," katanya.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan hingga Februari 2011, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,12 juta.
Jumlah ini mengalami penurunan 470 ribu, dibanding Februari 2010 mencapai 8,59 juta.
Untuk menyerap pengangguran, menurut Muhaimin, kementrian tenaga kerja dan transmigrasi sedang menjalankan program-program padat karya infrastruktur dan produktif, pemberdayaan masayarakat mandiri, dan penerapan teknologi tepat guna.
Selain itu, program kewirausahaan pendayagunaan tenaga kerja pemuda mandiri profesional, pendamping serta subsidi program pelatihan ketrampilan.
Semua program yang dilakukan oleh kementerian tenaga kerja tersebut, lanjut dia diharapkan bisa menjadi salah satu sektor pengurangan pengiriman TKI ke luar negeri.
Dia berharap dengan sejumlah program yang dilakukan pemerintah tersebut, bisa memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bekerja di Indonesia, daripada ke luar negeri.
"Apalagi menjadi TKI ilegal yang akan menuai sejumlah masalah di luar negeri," kata dia.
(ANT)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Kalo janji dan bicara semua sih bisa, tapi Realisasi?