Jakarta (ANTARA) - Seorang pria di Xinjiang, China barat laut, mengabdikan diri untuk menemukan dan melindungi tanaman langka dan menciptakan istilah "ahli taksonomi rakyat" untuk menjelaskan karyanya.

Pria bernama Yang Zongzong yang menyebut dirinya "pemburu tanaman" di berbagai platform media sosial itu telah tertarik dengan tanaman sejak berusia enam tahun. Dan seperti dilaporkan Xinhua, Senin, dia berhenti dari pekerjaan tetapnya pada usia 34 tahun untuk mulai khusus melakukan penelitian tanaman.

Dalam beberapa tahun terakhir, Yang telah menyambangi banyak pegunungan dan lahan basah untuk menemukan dan melindungi tanaman langka.

Pada 2017, Yang membentuk komunitas yang menarik sekitar 20 penggemar tanaman dari berbagai bidang. Mereka mengerahkan upaya untuk melindungi spesies tumbuhan yang terancam punah dan membangkitkan kesadaran masyarakat tentang konservasi melalui pelestarian plasma nutfah dan pendidikan sains.

Yang juga membuka kelas penelitian untuk anak-anak guna mengajari mereka tentang tanaman.

Berkat upaya Yang dan rekan-rekannya, semua spesies tulip liar di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, telah terdaftar sebagai tanaman di bawah perlindungan negara kelas dua dalam Daftar Tanaman Liar Utama yang Dilindungi Negara China yang baru disesuaikan.

Pada 2021, Yang mencapai hal yang tampaknya mustahil bagi banyak orang, yakni menjadi penulis utama sebuah buku botani profesional.

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022