Menghasilkan invensi, inovasi dari sains dan teknologi serta seni budaya
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) membuka penerimaan proposal pendanaan program penelitian dan pengabdian masyarakat tahun anggaran 2022.
Program pendanaan itu ditujukan bagi perguruan tinggi sebagai lembaga pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat meningkatkan riset dan inovasinya demi mendorong pembangunan nasional,” ujar Plt Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek, Prof Nizam, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Pada 2022, Ditjen Diktiristek melakukan transformasi dana pemerintah untuk penelitian pendidikan tinggi. Terdapat dua skema pendanaan penelitian yakni Competitive Fund dan Matching Fund.
Competitive Fund merupakan program kompetisi penelitian Kampus Merdeka bagi perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS).
Sementara program Matching Fund sebagai terobosan Kedaireka untuk melakukan hilirisasi penelitian kerja sama antara perguruan tinggi dengan mitra baik kementerian/lembaga, nonkementerian, pemerintah daerah, dinas dan lain sebagainya.
Baca juga: Kemendikbudristek: penelitian bagian integral dari pendidikan
Baca juga: Kemendikbudristek dorong hilirisasi produk hasil penelitian PT vokasi
Untuk skema Competitive Fund Ditjen Diktiristek telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp1,2 triliun, dengan rincian 100 miliar untuk mewadahi 10.000 dosen pemula PTN dan PTS dari klaster riset utama, madya, dan binaan, Rp525 miliar untuk hilirisasi penelitian bagi PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan PTS klaster utama dan madya.
Selanjutnya, Rp575 miliar ditujukan bagi hilirisasi penelitian untuk menjawab solusi negara bagi PTN Badan Hukum (BH) dan PTS klaster mandiri. Sedangkan untuk program Matching Fund, Ditjen Diktiristek menyediakan dana Rp950 miliar bagi PTN dan PTS untuk hilirisasi kerja sama penelitian perguruan dengan mitra melalui Kedaireka.
Nizam mendorong agar penelitian yang akan dilakukan oleh para dosen nantinya dapat melibatkan mahasiswa.
"Penelitian yang dilakukan oleh dosen harus melibatkan mahasiswa. Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan pengetahuan dan teknologi, bersama-sama co-creation antara dosen dan mahasiswa," terang dia.
Nizam pun berharap mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dapat diberikan hak berupa satuan kredit semester (SKS). Kompetensi yang mahasiswa dapatkan selama menjadi asisten dosen dalam penelitian sangat besar dibandingkan dengan yang mereka dapatkan di dalam kelas.
Selanjutnya dalam hal hilirisasi produk penelitian, Nizam menekankan pentingnya melibatkan mitra industri sedini mungkin agar agenda riset di perguruan tinggi relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
Melalui platform Kedaireka, ia berharap mampu menjadi solusi sehingga dapat meningkatkan relevansi dari penelitian baik dalam hal dana dan kesesuaian dengan kebutuhan pasar.
Plt Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat, Teuku Faisal Fathani, menyampaikan transformasi dana pemerintah dalam penelitian dilakukan agar dapat mendukung kebijakan Kampus Merdeka dan mencapai delapan indikator kinerja utama (IKU) khususnya IKU ke-5 yaitu hasil kerja dosen dapat digunakan masyarakat atau mendapat rekognisi internasional.
Faisal menambahkan beberapa tujuan yang akan dicapai ke depannya dari program penelitian dan pengabdian masyarakat yakni untuk meningkatkan mutu serta pemberdayaan SDM. Ia pun berharap program ini dapat memberi manfaat untuk kepentingan masyarakat dan sebagai bentuk dukungan penuh pada dunia pendidikan.
“Harapan dari kegiatan penerimaan proposal penelitian dan pengabdian pada masyarakat yakni dapat menghasilkan invensi, inovasi dari sains dan teknologi serta seni budaya agar dapat dirasakan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat,” kata Faisal.
Dalam penerimaan proposal penelitian, ada lima bidang utama yang difokuskan, yakni Green Economy, Blue Economy, Digital Economy, Pariwisata, dan Kemandirian Kesehatan. Sedangkan untuk kegiatan pengabdian masyarakat, akan difokuskan terkait teknologi tepat guna dan Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).
Adapun linimasa untuk program penelitian dan pengabdian masyarakat akan dimulai dari pengunggahan proposal pada 25 Januari - 10 Februari 2022.
Proses seleksi akan dilaksanakan sampai dengan akhir Februari, dan diharapkan sekitar awal Maret dapat dilanjutkan pengumuman proposal yang didanai beserta dengan kontraknya. Pelaksanaan kegiatan nantinya akan dilakukan pada Maret hingga Desember, dan terdapat laporan akhir pada bulan Desember.
Terdapat dua seleksi proposal yaitu seleksi administrasi dan substansi. Selanjutnya, akan dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap penelitian multi tahun (lanjutan) secara ketat dengan memvalidasi kuota dan rekam jejak sehingga dapat dipilih penelitian mana yang dapat berlanjut dan besaran dana yang akan dikelola.
Baca juga: Kemristekdikti: dosen asing akan dukung penelitian di kampus
Baca juga: Penelitian di perguruan tinggi harus digalakkan
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022