Peserta tampak menampilkan beragam inovasi sastra melalui musik dan puisi, sehingga menghasilkan karya yang luar biasa.

Palembang (ANTARA News) - Penampilan para peserta Festival Musikalisasi Puisi Pelajar se-Sumatera di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), 4-6 Juli, memukau para penonton yang menyaksikannya.

"Penampilan peserta festival musikalisasi puisi ini sungguh luar biasa memukau," kata Penny (23), salah satu penonton warga Kota Palembang, Rabu.

Dia mengaku sangat menikmati musikalisasi puisi yang ditampilkan para peserta yang mewakili pelajar dari daerah di Sumatera itu.

"Peserta tampak menampilkan beragam inovasi sastra melalui musik dan puisi, sehingga menghasilkan karya yang luar biasa," kata dia lagi.

Peserta yang adalah pelajar SMA se-Sumatera itu berlomba memberikan sajian menarik kepada para pencinta sastra.

Bukan hanya lagu dan puisi yang sepadan, peserta juga melengkapi dengan berbagai perlengkapan musik, seperti gitar, angklung dan sapu lidi sebagai alat musik tambahan.

Pujian serupa diungkapkan beberapa pengunjung festival lainnya.

Kepala Balai Bahasa Sumsel, B Trisman saat membuka festival itu, Selasa (5/7) mengatakan, membangun karakter bangsa dengan kesusastraan menjadi salah satu modal generasi muda untuk mencintai negerinya, Indonesia.

Kesusastraan merupakan kekayaan bangsa yang luar biasa dimiliki bangsa Indonesia, sehingga harus disosialisasikan upaya pelestariannya, kata dia.

Menurut dia, festival musikalisasi puisi menjadi salah satu ajang positif yang mampu meningkatkan kecintaan remaja pada bangsa ini.

Melalui kegiatan bermusik sambil membaca puisi yang sarat dengan makna nasionalisme, akan mampu mendorong kaum muda memahami keragaman dan kekayaan seni dan budaya di negeri ini, ujar dia.

Ia menjelaskan, festival musikalisasi puisi itu diikuti perwakilan provinsi-provinsi di Sumatera, kecuali utusan dari Kepulauan Riau dan Bangka Belitung yang tidak ada.

Setiap peserta yang terdiri dari enam anggota, wajib menampilkan puisi "Gugur" karya WS Rendra.

Para peserta juga diminta menampilkan puisi pilihan mereka masing-masing.

Diiringi musik tradisional dan diselingi nyanyian, para peserta melantunkan bait-bait puisi yang sarat makna tersebut, kata dia lagi.

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pusat, Yeyen Maryani, mengatakan kegiatan serupa diselenggarakan secara rutin pada setiap daerah, seperti di Palembang ini.

Nanti, pemenang pertama akan mendapatkan kesempatan berkompetisi di Jakarta secara nasional pada Oktober, bertepatan dengan bulan bahasa, ujar dia.

(PSO-037)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011