Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang jatuh pada perdagangan sesi pagi Senin, dengan sektor teknologi mengikuti penurunan di rekan-rekan mereka di Wall Street, sementara investor juga berhati-hati menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve AS dan musim laporan keuangan perusahaan memasuki ayunan penuh.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,55 persen menjadi 27.371,11 poin pada istirahat tengah hari, dengan investor perusahaan teknologi rintisan SoftBank Group menjadi beban terbesar pada indeks, tergelincir sebesar 3,13 persen.
Perusahaan game online Nexon anjlok 3,62 persen, sementara Sony Group mundur 2,35 persen dan Nintendo merosot 2,21 persen.
Indeks Topix yang lebih luas juga terpangkas 0,54 persen menjadi diperdagangkan di 1.916,76 poin, dengan indeks saham pertumbuhan jatuh 0,96 persen, dibandingkan dengan kerugian 0,14 persen untuk indeks value stocks.
Wall Street mengalami penurunan mingguan terburuk pekan lalu sejak hari-hari awal pandemi COVID-19, dengan indeks Nasdaq yang sarat teknologi terpangkas 2,72 pada Jumat (21/1/2022).
Namun sebagai tanda bahwa aksi jual AS mungkin telah berlebihan, indeks berjangka Nasdaq menunjukkan kenaikan 0,86 persen pada pembukaan kembali Senin di Asia. Itu memberikan dukungan untuk saham Jepang, mencegah kerugian yang lebih besar, kata seorang pelaku pasar di sebuah perusahaan sekuritas domestik.
Terlepas dari penurunan Nikkei, jumlah pencetak keuntungan dan kerugian hampir seimbang, dengan 109 saham naik versus 111 saham turunn dan lima sisanya datar.
Sektor energi adalah sektor dengan kinerja terbaik di tengah kenaikan harga minyak mentah. Perusahaan minyak Inpex melonjak 4,38 persen.
Perusahaan pelayaran juga menguat, dengan kenaikan 4,41 persen dari Kawasaki Kisen menjadikannya sebagai top gainer Nikkei.
Nikon adalah pencetak keuntungan penting lainnya, menambahkan 3,96 persen, setelah media lokal melaporkan bahwa pendapatan saingannya Canon diperkirakan akan membengkak 20 persen tahun ini. Saham Canon menguat 1,84 persen.
Persentase penurunan terbesar dalam Nikkei adalah pembuat kapal Mitsui E&S Holdings, yang jatuh 11,96 persen setelah perusahaan memperkirakan kerugian yang lebih besar untuk tahun fiskal ini.
Baca juga: IHSG awal pekan diprediksi melemah terkerek koreksi bursa global
Baca juga: Saham China dibuka jatuh, memperpanjang kerugian tiga sesi sebelumnya
Baca juga: Saham Asia tergelincir jelang pertemuan Fed, krisis Ukraina jadi fokus
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022