Kapolres Lampung Selatan, AKBP Bahagia Dachi, di Kalianda, mengatakan, para imigran gelap yang berasal dari Afghanistan, Iran, Irak, dan Eropa tersebut tidak memiliki dokumen resmi hendak menuju Australia melewati wilayah Indonesia.
Ia mengatakan, penangkapan tersebut berawal dari laporan M Ruswan (63) warga Kecamatan Panjang Kota Bandarlampung yang melapor ke Polres Lampung Selatan bahwa dirinya membawa rombongan orang asing yang meminta diantarkan ke Pulau Christmas, Australia.
Ia menjelaskan, Ruswan bersama anaknya, Heri, dan temannya Ali merupakan nelayan yang hendak mengantarkan para imigran gelap tersebut berdasarkan tawaran rekannya yang bernama Dolof dengan upah Rp35 juta.
Namun, setelah sampai Pulau Kandang Kecamatan Ketapang pada Senin malam (4/7), Dolof datang mengantarkan kapal dengan ukuran lebih besar untuk mengangkut para imigran tersebut dan menukarkan dengan kapal kecil yang semula dibawa Ruswan.
Setelah tahu tujuan para imigran tersebut adalah Australia, maka Ruswan merasa enggan mengantarkannya apalagi pera imigran tersebut tidak memiliki dokumen resmi karena sebelumnya dianggap turis atau wisatawan dari luar negeri.
Kemudian, Ruslan berusaha mengelabui para imigran dengan membelokkan kapal menuju Dermaga Canti Kecamatan Rajabasa atau sekitar 30 kilometer dari Gunung Anak Krakatau.
"Ruswan berusaha mengelabui dengan alasan membutuhkan generator dan suku cadang mesin untuk menempuh perjalan ke Pulau Christmas Autralia, karena memang kapal mereka tidak sehat," terang dia.
Kemudian, Ruswan dibantu oleh nelayan setempat mendarat dengan alasan kepada para imigran untuk membeli suku cadang namun ternyata melapor ke Polres Lampung Selatan, sementara anaknya disekap oleh para imigran sebagai jaminan agar kembali ke kapal tersebut.
Namun, tidak selang berapa lama Heri berhasil meloloskan diri dengan menceburkan diri ke laut dan berenang meninggalkan kapal berisi hampir seratus imigran gelap tersebut.
Setelah laporan dari Ruslan tersebut, kata Kapolres, pihaknya menindaklanjutinya dengan mengamankan para imigran yang terapung-apung sekitar 0,5 mil dari Dermaga Canti Kecamatan Rajabasa.
Semula, saat akan dievakuasi para imigran gelap melawan dan akhirnya Polres Lampung Selatan berkoordinasi dengan Polair Polda Lampung untuk membantu evakuasi hingga akhirnya dapat diamankan pada Selasa pukul 18.00 WIB malam.
"Mereka berjumlah 89 orang, terdiri 74 pria, 12 wanita dan empat anak-anak dengan tujuan mencari suaka ke Australia," imbuh dia.
Hingga Selasa malam, para imigran gelap tersebut masih berada di Mapolres Lampung Selatan untuk dimintai keterangan dan selanjutnya akan di serahkan ke kantor keimigrasian Provinsi Lampung.(*)
(ANT -048/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011