London (ANTARA News) - Mantan Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr.-ing B.J. Habibie mengatakan keseimbangan imtaq (iman dan takwa) dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) merupakan refleksi dua unsur penting dalam kehidupan manusia yang senantiasa harus dijaga.

Hal itu disampaikan B.J. Habibie dalam acara pertemuan dengan berbagai unsur masyarakat Indonesia di Berlin dan sekitarnya yang terdiri dari para pelajar, organisasi keagamaan, organisasi seni dan budaya maupun masyarakat umum di Wisma Duta Besar RI, Berlin, baru-baru ini.

Fungsi Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Berlin, Purno Widodo dalam keterangannya yang diterima Antara London, Selasa mengatakan dalam pertemuan tersebut Prof Habibie didampingi Ketua Ikatan Alumni Jerman, Dr. Ilham Akbar Habibie.

Menurut Habibie, Imtaq menjaga agar manusia tidak tersesat dalam kehidupan, sementara, iptek diperlukan untuk membawa perubahan positif, kemajuan, dan kesejahteraan dalam kehidupan manusia.

Dalam pertemuan itu Prof Habibie yang didampingi Duta Besar RI Berlin, Dr. Eddy Pratomo, menyampaikan ukuran keberhasilan seorang pemimpin adalah sejauh mana yang dipimpin menjadi lebih baik dari pemimpin.

Oleh sebab itu, penting pembangunan kapasitas sumber daya manusia serta pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Acara tatap muka dan dikusi berlangsung akrab dan hangat, karena masyarakat Indonesia di Berlin juga berkesempatan untuk mengenal lebih jauh keluarga besar Prof. BJ. Habibie yang turut menyertai dalam kunjungannya ke Jerman sejak sang istri tercinta meninggal dunia dua tahun lalu.

Selama di Berlin, Prof. Habibie dengan didampingi Duta Besar RI Berlin, Dr. Eddy Pratomo juga mengadakan pertemuan dengan Presiden Federal Jerman, Dr. Christian Wulff, Menteri Luar Negeri Jerman, Dr. Guido Westerwelle, dan Ketua Fraksi CDU/CSU parlemen Jerman (Bundestag), Volker Kauder.(*)
(ZG)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011