berharap BKSDA segera mengatasi gangguan gajah liar
Meulaboh (ANTARA) - Kawanan gajah liar pada Ahad dini hari dilaporkan mengobrak-abrik lahan perkebunan kelapa sawit milik warga di Desa Paya Meugendrang dan Krueng Bhee, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat.

“Laporan yang kami terima dari masyarakat, dampak amukan gajah liar ini telah menyebabkan pohon kelapa sawit milik petani ikut rusak,” kata anggota DPRK Aceh Barat Ahmad Yani kepada ANTARA, Ahad di Meulaboh.

Ia menyebutkan, gangguan gajah liar tersebut terjadi pada malam hari dan menyebabkan sebagian besar tanaman kelapa sawit milik masyarakat di dua desa di Kecamatan Woyla Timur, Aceh Barat ikut dirusak.

Namun total kerugian yang dialami oleh masyarakat akibat gangguan dari satwa liar tersebut hingga Ahad siang masih dilakukan pendataan, katanya.

Baca juga: Tim BBKSDA halau gajah liar hendak masuk pemukiman warga
Baca juga: Tahun 2021, konflik satwa liar di Aceh masih jadi sorotan

Ahmad Yani juga menyebutkan gangguan gajah liar yang terjadi di Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat telah terjadi sejak sepekan terakhir.

Guna menghindari konflik antara manusia dan gajah liar, ia berharap Badan Konservasi Sumber Daya Manusia (BKSDA) Provinsi Aceh agar turun ke Aceh Barat, guna melakukan penanganan secepatnya.

“Kami berharap BKSDA segera mengatasi gangguan gajah liar yang terjadi selama ini di Aceh Barat, sehingga potensi konflik antara satwa gajah dan masyarakat dapat dihindari,” kata Ahmad Yani mengharapkan.

Baca juga: BKSDA Aceh kerahkan tim atasi gangguan gajah di Bener Meriah

Baca juga: BKSDA pasang 59.000 meter power fancing di daerah konflik gajah

Baca juga: BKSDA Aceh bersiasat untuk mengatasi konflik gajah dengan manusia

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022