Jakarta (ANTARA News) - Stasiun televisi swasta TV7 siap menanggung semua biaya perawatan korban luka serta memberikan santunan kepada tiga korban tewas (bukan empat seperti yang diberitakan sebelumnya) akibat tertimpa menara pemancar TV7 yang roboh di kompleks DPR RI, kelapa dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin sore. Humas TV7 Moko Pamungkas saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin malam, mengatakan TV7 sudah berkoordinasi dengan kontraktor pembangunan menara PT Sinar Mutiara Rebon Enterprise (SMRE) untuk menanggung semua biaya yang diperlukan oleh korban akibat robohnya menara tersebut. "Kami telah menurunkan tim ke lokasi kejadian, termasuk ke dua rumah sakit yakni Rumah Sakit Graha Medika dan Rumah Sakit Permata Hijau untuk mendata korban luka dan korban tewas. PT SMRE sebagai kontraktor siap bertanggungjawab akibat kejadian ini, begitu pula pihak TV7," jelasnya. TV7, lanjut dia, juga siap menanggung biaya ganti rugi kepada tujuh pemilik rumah yang rusak tertimpa menara. Korban tewas yakni pasangan suami istri Jimmy dan Sonia serta satu anak bernama Danu. Menurut Moko, evakuasi korban tewas dan korban luka saat ini sudah selesai, namun evakuasi fisik seperti menyingkirkan besi-besi menara belum bisa dilaksanakan. "TV7 menyatakan bela sungkawa terhadap korban meninggal maupun luka-luka. Evakuasi korban sudah selesai dilaksanakan tetapi untuk menyingkirkan besi-besi menara membutuhkan waktu. Kami akan semaksimal mungkin meringankan penderitaan para korban," ujar Moko. Menara pemancar yang menurut rencana akan dibangun setinggi 300 meter tersebut baru selesai 30 persen atau baru terealisasi setinggi 104 meter itu roboh Senin sekitar pukul 16.30 WIB, akibat hujan deras dan angin kencang. Menurut Moko, informasi yang diberikan pihak perencana pembangunan mengatakan ada potongan besi bagian atas yang jatuh menimpa bagian bawah menara sehingga secara beruntun merobohkan bagian bawah menara yang baru dibangun selama tiga bulan itu. "Dari ketinggian nol sampai 15 meter aman, tetapi 15 meter ke atas rusak," kata Moko. Ia mengatakan polsek Kebon Jeruk sampai saat ini sudah meminta keterangan dari pihak PT SMRE. "Tetapi belum ada keterangan lebih lanjut tentang beberapa orang yang akan ditahan karena peristiwa ini," ujarnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006