Jakarta (ANTARA News) - Indonesia meloloskan dua lagi petinjunya, Afdan Bachtila dan Lodewick Batlayeri, ke babak perempat final turnamen tinju amatir internasional Piala Presiden XXI di Stadion Tenis Tertutup Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin malam.

Afdan dari tim Rajawali menang angka 16-10 melawan Wong Wai Ming (Hong Kong). Sementara Lodewick menang RSC atau pertandingan dihentikan wasit ronde kedua melawan Mohamed Khaled (Singapura).

Pada babak perempat final hari Selasa (5/7), Afdan ditantang Virothu Santosh Kumar dari India. Petinju amatir India ini lolos ke perempat final dengan menang angka 13-11 atas Lee Yong Hee (Korsel).

Sedangkan Lodewick baru akan tampil pada perempat final hari Rabu (6/7) melawan Yasuhiro Suzuki (Jepang). Petinju Jepang ini pada babak pertama menang angka atas Chin Cheng Su (Taiwan).

Satu petinju Indonesia lagi, Daniel Pasaribu, harus mengakui keunggulan lawan, Lee Dong Keun (Korsel). Petinju Korsel ini menang dengan angka 15-11 atas Daniel.

Sementara itu juara nasional kelas welter Rusia Alexander Klinkov menang RSC ronde pertama atas Rheinald Michael B, Brina (Filipina). Pada pertarungan jarak dekat itu terjadi adu pukulan antar kedua petinju sejak ronde pertama dimulai.

Menjelang akhir ronde pertama satu pukulan hook kiri Klinkov menghantam telak rahang Brina. Akibatnya petinju Filipina ini jatuh terjengkang.

Tim kesehatan segera berhamburan ke ring untuk memberi pertolongan. Tak lama kemudian petinju Filipina sadar, namun tim medis memaksanya berbaring di tandu untuk beberapa saat sebelum dibawa keluar ring.

Masih di kelas welter, petinju India Lakhbir Singh menang RSC ronde ketiga atas Truong Dinh Hoang. Hal ini terjadi setelah Truong yang mencoba masuk menyerang dihadang pukulan upper-cut Singh.

Pukulan petinju India ini menghantam telak dagu Truong sehingga Truong kehilangan kesadaran dan jatuh mencium kanvas. Dokter pertandingan pun kembali naik ring untuk memberi pertolongan. Truong kemudian dibolehkan kembali ke sudutnya setelah dinyatakan kalah.
(ANT-133)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011