"Dibandingkan Singapura dan China, budget yang dianggarkan pemerintah Indonesia untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan penelitian puluhan kali lebih kecil," katanya saat mengunjungi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, kunjungannya ke Indonesia dan UMY secara khusus bermaksud untuk mendiskusikan beberapa kerja sama potensial, terutama terkait dengan bidang teknik, teknologi informasi, dan pendidikan.
"Kerja sama itu akan menjadi investasi besar di masa datang dalam bidang ilmu pengetahuan ilmiah yang lebih luas dan bermanfaat," katanya.
Selain itu, juga diharapkan akan menghubungkan para peneliti Indonesia dan Amerika Serikat (AS), terutama peneliti muda yang mampu memberikan kontribusi terbaik dalam bidang ilmu pengetahuan masa datang.
Ia mengatakan para ilmuan muda diharapkan tidak takut gagal dalam bereksperimen. Ilmuan yang baik adalah mereka yang selalu belajar dari kesalahan yang diperbuat, sehingga di kemudian hari tidak mengulangi kesalahan yang sama.
"Pelajari kegagalan dengan seksama. Semua orang pasti berbuat kesalahan, tetapi orang yang sukses adalah orang yang tidak membuat kesalahan yang sama dua kali," katanya.
Menurut dia, bidang teknik, teknologi informasi, dan pendidikan merupakan kerja sama potensial yang perlu diupayakan dan menjadi investasi besar untuk memberikan kemanfaatan di masa datang.
"Oleh karena itu, percepatan kerja sama peneliti ilmiah dan pertukaran ide antara peneliti Indonesia dan AS perlu dilakukan saat ini," katanya.***4***
(L.B015*H010/B/M008/M008) 04-07-2011 20:27:21
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011