Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun 15 sen menjadi 111,62 dolar AS per barel dalam perdagangan tengah hari di London.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate untuk Agustus, bertambah 22 sen menjadi 95,16 dolar AS dalam transaksi elektronik.
"Dengan pasar AS tutup untuk Hari Kemerdekaan, harga minyak mentah hari ini kemungkinan melakukan konsolidasi, sementara pergerakan mata uang mungkin menyediakan beberapa arah," kata analis Myrto Sokou pada broker Sucden Financial Research.
"Namun, dalam tidak adanya data makroekonomi utama, kemungkinan volume perdagangan ringan."
Harga minyak telah rally pekan lalu setelah pemungutan suara di parlemen Yunani mengurangi kekhawatiran tentang potensi default (gagal bayar) zona euro dan pedagang lebih tergoda investasi berisiko.
Menteri keuangan zona euro pada Sabtu membuka jalan untuk Yunani
menerima tahapan 12 miliar euro berikutnya dari paket dana talangan (bailout) Uni Eropa-IMF sebesar 110 miliar euro (160 miliar dolar AS) tahun lalu.
Namun pada Senin, lembaga pemeringkat Standard & Poor memperingatkan bahwa rencana rollover utang Yunani yang terpukul krisis bisa sama dengan "default selektif."
"Faktor kunci yang mendukung harga minyak adalah konfirmasi bahwa Yunani akan mendapatkan sejumlah dana talangan dari zona euro," kata Victor Shum analis pada konsultan energi Purvin and Gertz yang berbasis di Singapura.
"Itu telah meredakan kekhawatiran tentang Yunani menenggelamkan kawasan Eropa ke dalam krisis," katanya kepada AFP.
Setiap default Yunani akan menghancurkan kepercayaan investor, menggoyang pasar keuangan global dan memangkas permintaan Eropa untuk energi, menurut analis.
Harga minyak telah terpukul akhir pekan lalu di tengah berita perlambatan tajam manufaktur di China, konsumen energi terbesar di dunia.
Sentimen juga terpukul oleh data manufaktur suram di Inggris dan zona euro, dan hanya sedikit data positif untuk Juni dari Amerika Serikat.
"Selama sisa tahun 2011, kita bisa berharap potensi perlambatan ekonomi China akibat indikator makroekonomi China cukup buruk baru-baru ini," analis Sokou mengatakan pada Senin.
"Di Amerika Serikat, indikator ekonomi yang cukup lemah juga memberikan sinyal beragam. Sementara itu, situasi di zona euro terlihat cukup volatile dengan investor berhati-hati karena masalah utang Yunani masih tertunda."
(Uu.A026/M012)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011