Program pembinaan yang ditawarkan, kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Sabtu, yaitu dalam bentuk pembinaan usaha produktif serta koperasi bina usaha.
"Mereka yang menerima program tersebut adalah yang pernah menjalani pembinaan di Bengkulu tapi sudah beberapa tahun terakhir telah selesai menjalani tahapan pembinaan dan sudah kembali ke tengah - tengah masyarakat," kata Rohidin.
Baca juga: 34 napi terorisme nyatakan ikrar setia kepada NKRI
Selain memberikan pembinaan usaha, pihaknya juga akan merencanakan pembentukan program koperasi, usaha produktif serta perlindungan sosial bagi mantan narapidana.
Hal tersebut dilakukan sebagai dukungan pemerintah kepada masyarakat termasuk mantan narapidana namun harus tetap mendapatkan pembinaan dari pemerintah.
Seperti memberikan dukungan moril dan meminta dinas koperasi sebagai badan usaha untuk mendampingi mereka dalam memilih usaha yang diminati.
Salah satu mantan narapidana teroris yang pernah menjalani pembinaan di lapas Bengkulu, Muhammad Amin Mude mengucapkan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu karena telah memberikan dukungan serta kepercayaan kepada dirinya dan teman-teman yang lain.
"Serta dukungan yang lain yang diberikan kepada kami untuk membuat unit usaha bagi saya dan teman-teman dapat bangkit dan membangun sisi ekonomi," ujarnya.
Lanjut Amin, dirinya akan membuat badan hukum koperasi dan membuat beberapa unit usaha produktif seperti ayam potong dan usaha lainnya.
Baca juga: Eks napi teroris donatur bom bunuh diri di Solo minta maaf
Baca juga: Dua napi teroris ucapkan ikrar setia pada NKRI
Baca juga: Narapidana teroris asal Poso hirup udara bebas dari LP Metro
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022