Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi asal AS yaitu Intel menyiapkan dana sebesar 20 miliar dolar AS atau setara dengan Rp286,5 triliun untuk membangun pabrik chip yang digadang- gadang menjadi pabrik terbesar di dunia.
Rencana itu diumumkan oleh CEO Intel Pat Gelsinger dan menjadi salah satu strateginya untuk kembali mendominasi pasar chip dan bersaing lebih ketat dengan para pembuat chip di Asia.
Melansir Reuters, Sabtu, pabrik itu akan didirikan di Ohio dalam bentuk bangunan kompleks dan dijanjikan bisa menjawab kebutuhan chip global yang saat ini mengalami kekurangan.
Baca juga: Intel bahas rencana bangun pabrik chip Rp127 triliun di Italia
Akan ada 3000 pekerjaan yang tercipta di lokasi itu dan mampu menciptakan pendapatan sebesar 100 miliar dolar AS setiap tahunnya dengan delapan pabrik chip yang ada di dalam satu komplek tersebut.
Rencana pembangunan itu pun akan menjadi investasi yang paling besar di Ohio.
“Ini akan menjadi manufaktur semikonduktor paling besar di planet ini,” kata Pat menggambarkan rencananya itu.
Meski demikian ia tidak menjanjikan rencana ini dapat terealisasi dalam waktu dekat.
“Kita baru memulai pembangunan di Ohio, itu tidak akan terjadi secara cepat apalagi bertumbuh secara instan,” kata Pat.
Terkait krisis semikonduktor, Pat Gelsinger mengatakan kondisi ini akan terus berlanjut hingga 2023.
Pemerintah AS juga sudah menyiapkan skema subsidi untuk bisa menggenjot produksi chip di Negeri Paman Sam.
Presiden AS Joe Biden bahkan menyiapkan rencana subsidi sebesar 52 miliar dolar AS atau setara Rp745,1 triliun yang tengah diajukan untuk disepakati para kongres.
Ia menyebut dengan cara itu, krisis semikonduktor global akan bisa ditangani karena persaingan pasar yang semakin kompetitif.
Baca juga: Microsoft pekerjakan insinyur Apple rancang chip untuk servernya
Baca juga: Intel hadirkan inovasi di sektor PC, grafis dan otomotif pada CES 2022
Baca juga: Acer umumkan Swift X baru ditenagai prosesor generasi ke-12 Intel
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022