Timika (ANTARA News) - Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia dan berbagai perusahaan privatisasi dan kontraktornya hingga Senin siang masih tertahan di luar pagar Check Point 1 Kuala Kencana, Timika, Papua.
Sebagaimana pantauan ANTARA, Senin, para karyawan Freeport yang dikoordinir Pengurus Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja-Kimia Energi dan Pertambangan (SP-KEP) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Freeport itu masih menunggu ribuan karyawan lainnya yang sedang berjalan kaki dari Tembagapura ke Timika.
Mereka berencana hendak menuju Kantor Freeport I di Kuala Kencana untuk menyampaikan aspirasi terkait kelanjutan rencana perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) XVII.
Para karyawan Freeport memasang tenda terpal di jalan tepat di pintu masuk menuju Kuala Kencana. Mereka juga membentangkan sebuah spanduk bertuliskan "PUK SP-KEP SPSI PT Freeport Indonesia Menuntut segera lakukan perundingan PKB-XVII jika tidak dengan wakil perusahaan, dengan pemilik perusahaan pun lebih baik."
Dalam spanduk itu juga tertulis "cabut sanksi dan stok intimidasi kepada fungsionaris PUK SP-KEP SPSI".
Sementara itu sebuah mobil Baracuda milik Detasemen B Brimob Polda Papua terlihat disiagakan tepat di pintu gerbang masuk ke Kuala Kencana.
Salah seorang pengurus PUK SP-KEPSI PT Freeport Indonesia, Yeremias Demetouw mengatakan SPSI sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk membuka pintu gerbang menuju Kuala Kencana. Hingga saat ini SPSI belum ada titik temu dengan aparat keamanan.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011