Jakarta (ANTARA News) - Bank Bukopin menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 15 persen pada 2006, terutama pada sektor usaha, kecil, menengah (UKM) daripada sektor komersial.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi usai "Penarikan undian SMS berhadiah" di Jakarta, Senin.
"Tetapi itu masih
subject to change (mungkin berubah) karena jika kondisi ekonomi membaik, maka target itu bisa kita evaluasi," katanya.
Dia menambahkan pada 2005, Bank Bukopin mencatat pertumbuhan rasio pembiayaan terhadap aset atau
loan to deposit ratio (LDR) sekitar 68 persen dengan total kredit mencapai Rp14,6 triliun.
`
Tingkat LDR ini membuktikan peran Bukopin dalam intermediasi perbankan," katanya.
Sedangkan per Desember 2005, posisi keuangan Bank Bukopin yang belum diaudit mencatat pencapaian Rp24,8 triliun aset dan laba bersih sebelum pajak sekitar Rp377 miliar.
"Saat ini CAR (rasio kecukupun modal-red) kita masih 12,9 persen," katanya.
Karena pada akhir 2005, kondisi ekonomi yang tidak baik akibat pelemahan nilai rupiah, kenaikan harga BBM dan regulasi perbankan, maka margin bunga bersih (NIM) sempat tergerus hingga 0,8 persen.
Sementara itu Direktur Usaha Koperasi, Kecil dan Mikro, Sulistyohadi DS, mengatakan pihaknya pada 2006 memang mengincar pembiayaan pada sektor UKM seperti kredit investasi, modal kerja daripada kredit komersial.
"Ke depan, kita mengincar pembiayaan sektor UKM hingga 50 persen, dan komersial hingga 30-35 persen," kata Sulistyohadi, meski ia tidak menyebutkan secara detil berapa suntikan dana yang disiapkan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006