Mesir memasok sebanyak 40 persen gas alam ke Israel yang digunakan untuk memproduksi listrik. Pada Desember, empat perusahaan Israel menandatangani kontrak 20-tahun dengan nilai sampai 7,4 miliar euro untuk mengimpor gas Mesir.

Kairo, Mesir (ANTARA News/AFP) - Penyabot meledakkan pipa saluran gas Mesir di semenanjung Sinai, Senin, sehingga menumbulkan asap ke udara dan memutus pasokan ke Israel serta Jordania, kata seorang pejabat keamanan.

Beberapa pejabat mengatakan satu mobil telah diparkir di dekat pipa saluran di daerah Bir al-Abd, 80 kilometer dari kota kecil El-Arish di bagian utara Sinai, tak lama sebelum ledakan.

Petugas layanan darurat dikerahkan ke derah itu guna berusaha memadamkan api, kata seorang pejabat.

Beberapa saksi mata mengatakan kobaran api mencapai ketinggian 10 meter. Belum ada laporan mengenai korban, demikian laporan AFP, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin.

Itu adalah serangan ketiga sejak Februari, ketika pemberontakan menggulingkan Presiden Hosni Mubarak dan menghasilkan penyerahan kekuasaan kepada satu dewan militer.

Pada 27 April, pipa saluran di daerah As-Sabil di Sinai utara juga diserang, sehingga memutus pasokan gas internasional.

Pada Februari, beberapa penyerang menggunakan bahan peledak terhadap pipa saluran di kota kecil Lihfrean di Sinai utara, dekat Jalur Gaza.

Juga ada upaya serangan yang gagal terhadap pipa saluran tersebut pada Maret.

Jordania, yang membeli 95 persen kebutuhan energinya, mengimpor sebanyak 6,8 juta meter kubik gas Mesir per hari, atau 80 persen dari kebutuhan listriknya.

Mesir memasok sebanyak 40 persen gas alam ke Israel yang digunakan untuk memproduksi listrik. Pada Desember, empat perusahaan Israel menandatangani kontrak 20-tahun dengan nilai sampai 7,4 miliar euro untuk mengimpor gas Mesir.

Pada April, Perdana Menteri Mesir Essam Sharaf meminta perubahan semua kontrak untuk memasok gas ke luar negeri.

Sharaf mengatakan kontrak tersebut akan diubah sehingga gas "akan dijual dengan harga yang layak yang mencapai hasil paling tinggi buat Mesir".

Kesepakatan kontroversial penjualan gas dengan Israel telah berulangkali ditentang di pengadilan Mesir dengan alasan klausul rahasianya dan karena itu dilakukan tanpa konsultasi dengan parlemen.

(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011