Kairo (ANTARA News) - Indonesia merencanakan membangun klinik kesehatan di Darfur, wilayah bagian barat Sudan yang dilanda konflik bersenjata.
"Saya telah bertemu dengan Menteri Kesehatan RI dan beliau menyatakan akan membangun klinik tetap dan bergerak di Darfur, dilengkapi dengan tenaga dokter dan perawatnya," kata Duta Besar RI untuk Sudan dan Eritrea, Dr Sujatmiko dalam sambutannya pada resepsi HUT Bhayangkara di Darfur, seperti dikutip siaran pers KBRI Khartoum, Senin.
"Bantuan klinik itu positif dan kongkrit, mudah-mudahan dapat segera terwujud," katanya.
Menurut Dubes Sujatmiko, citra positif Indonesia di Darfur telah diperoleh, namun itu tidak cukup, dan Indonesia perlu memberikan kontribusi lebih agar warga Darfur dapat lepas dari kesulitan yang dialami.
Sementara itu, Kontingen Garuda Bhayangkara, Formed Police Unit (FPU) dari Polri di Darfur yang tergabung dalam misi PBB, UNAMID, mendapat apresiasi dari berbagai pihak di Sudan, dari masyarakat lokal hingga pemerintah Sudan.
Ketua Tim Supervisi Polri, Brigjen Yuwono, yang saat ini mengunjungi Darfur, mengungkapkan bahwa pemerintah Sudan dan UNAMID mengakui prestasi kinerja kontingen POLRI yang tahun ini merupakan kontingen ke-3 sejak tahun 2008.
"Sejak tahun 2008 hingga tahun 2011 ini, kontingen polisi kita terus mendapat apresiasi dari berbagai pihak, seperti masyarakat lokal dan pemerintah pusat Sudan. Jajaran pimpinan UNAMID pun memberikan apresiasi khusus bagi FPU Polri," kata Yuwono.
"Saya sudah bertemu dengan Police Commissioner dan dia berjanji akan memberikan perhatian pada FPU Indonesia agar dapat terus menjaga kinerjanya" tambah Yuwono.
Kunjungan Tim Supervisi Polri adalah untuk mengevaluasi kesiapan dan kelengkapan kontingen polisi dalam menjalankan misi UNAMID sehingga kinerja kontingen dapat terus ditingkatkan dan dioptimalkan.
Hasil kunjungan Tim Supervisi Polri yang berlangsung pada 27 Juni hingga 2 Juli itu akan menjadi bahan masukan bagi Pemerintah Indonesia untuk rencana pengiriman misi perdamaian selanjutnya.
Bangun Profesionalisme
Kunjungan Tim Supervisi Polri ini bertepatan dengan peringatan HUT Bhayangkara pada 1 Juli 2011, sehingga menjadi motivasi tersendiri bagi kontingen.
"Tahun ini, Kepolisian RI telah memasuki usia yang ke-65, sehingga diharapkan Polri akan semakin profesional dalam menjalankan tugasnya termasuk Pengiriman kontingen polisi ke Darfur yang merupakan salah satu bentuk upaya membangun profesionalisme Polri," kata Brigjen Yuwono dalam sambutannya selaku inspektur upacara HUT Bhayangkara di Darfur.
Dubes Sujatmiko mengatakan, pengiriman kontingen ini merupakan salah satu keberhasilan Polri dalam membangun citra positif Indonesia di luar negeri sebagai perwujudan amanat pembukaan UUD 1945, yaitu untuk turut menjaga ketertiban dunia dan perdamaian abadi.
Brigjen Yuwono juga menyampaikan pesan Presiden RI untuk Polri berupa tiga kunci utama, yakni membangun kerja sama, peningkatan revitalisasi kepolisian dan mencapai pelayanan prima.
"Polisi harus mampu profesional dan mengedepankan pendekatan yang humanis karena fungsi polisi adalah melindungi dan melayani. Namun jika dalam kondisi tertentu pendekatan humanis tidak berhasil, makan tindakan represif juga perlu dilakukan," kata Yuwono mengutip presiden.
Turut hadir dalam peringatan HUT Bhayangkara tersebut, antara lain, Deputy Joint Special Representative UNAMID, Mohammed Younis, dan perwakilan dari kontingen Mesir, Ghana, Gambia, Tanzania, Nigeria, Jordan, Malaysia dan Filipina.
Nuansa Indonesia
Darfur adalah sebuah daerah besar di bagian barat Sudan yang luasnya sebesar wilayah Prancis, yang terbagi ke dalam tiga negara bagian, Darfur Utara, Darfur Selatan dan Darfur Barat.
Daerah gersang penuh konflik ini berada dalam situasi yang kurang kondusif, dan menjadi daerah operasi misi PBB, UNAMID.
Namun kondisi demikian tidak menyurutkan keinginan kontingen Indonesia untuk aktif mempromosikan Indonesia di Darfur.
Tidak jarang mereka mengundang anggota kontingen dari negara lain untuk makan siang di kamp Indonesia guna merasakan masakan khas Indonesia.
"Dengan penataan yang sederhana dan dihiasi dengan kain batik, ruang pertemuan pun mereka ubah menjadi ruangan promosi budaya Indonesia. Nuansa Bali juga ditampilkan, dalam bentuk lampu lampu taman di halaman kamar para anggota kontingen," kata siaran pers. (M043/A035/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011