Jakarta (ANTARA News) - Pemecatan sejumlah ketua rukun warga (rw) di Kota Tangerang, Banten, oleh lurah setempat akibat mereka mendukung pencalonan RAC dalam Pilkada Gubernur Banten 2011 kembali terjadi.
Berdasarkan penelusuran di Tangerang, Banten, Minggu, pemecatan ketua rw oleh lurah setempat telah dilakukan kepada Ade Jamaludin (41), Ketua RW 07 Kelurahan Sudimara Timur, Kecamatan Cileduk, Kota Tangerang oleh Lurah Sudimara Timur, M .
Sebelumnya, Sukinem Ketua RW 03, Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Kota Tangerang, juga telah dipecat lurah setempat karena yang bersangkutan diketahui mendukung Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Banten yang kembali mencalonkan diri dalam Pilkada Banten 2011.
Saat dikonfirmasi mengenai pemecatannya sebagai Ketua RW, Ade Jamaludin yang sudah menjabat RW selama 15 tahun ini mengungkapkan bahwa pemecatan dirinya tersebut dipicu karena ia membelot tidak akan mendukung WH, yang juga mencalonkan diri pada pilkada Banten itu.
"Sudah jelas saya tidak akan mendukung WH, ditambah ada rumor yang berkembang WH mengintruksikan lurah-lurah untuk memecat rw yang membelot," ujar Ade, Jumat, (1/7).
Ade menjelaskan, karena ketua rw dipilih oleh warga, maka yang memberhentikan ketua rw seharusnya warga setempat. Oleh karena itu, lurah melakukan rekayasa dengan memerintahkan kepada beberapa ketua rt di RW 07 untuk membuat surat pernyataan yang mengatasnamakan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan warga untuk memberhentikan dirinya sekaligus mengangkat ketua rw yang baru.
"Lurah memberhentikan saya dengan alasan ada peremajaan Ketua RW. Tapi itu menurut saya hanya rekayasa belaka. Mengenai surat pernyataan dari warga, saya sudah datangi beberapa tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan warga, ternyata mereka tidak tahu- menahu soal pemberhentian saya," ujar Ade.
Selain memecat Ade, Lurah Sudimara Timur juga memecat Acep Suhardiman, ketua Rukun Tetangga (RT) 04, RW 09, Kelurahan Sudimara Timur, Kecamatan Cileduk.
Acep mengaku pemecatan sepihak yang dilakukan Lurah Sudimara Timur tersebut sangat tidak beralasan. Sebab, menurut dia, pilihan politik adalah hak individu dan tidak bisa diintervensi oleh siapa pun. Apalagi dirinya hanya sekedar simpatik terhadap salah satu kandidat.
"Saya menyesalkan tindakan pemberhentian saya sebagai RT karena sekarang sudah zaman merdeka. Ini namanya pembodohan dan lagipula, Pilkada baru akan diadakan Oktober mendatang," ujar Ade.(*)
(D011/A011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011