Bandung (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasihnya kepada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) karena selama ini dinilai telah menampilkan sikap politik yang obyektif.

Dalam sambutannya pada pembukaan Muktamar VII PPP di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Minggu, Presiden juga menyampaikan kegembiraannya karena PPP telah menjadi bagian dari koalisi partai politik pendukung pemerintah sejak 2009.

"Dalam kaitan ini saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan karena dalam banyak hal PPP telah menampilkan sikap politiknya yang obyektif," ujarnya.

Presiden, yang hadir bersama dengan Ibu Negara Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan ijtihad atau keputusan PPP untuk menjadi bagian dari koalisi pendukung pemerintah adalah tepat dan didasarkan pada realitas serta pertimbangan yang rasional.

Kepala Negara juga menilai, kader PPP di pusat maupun daerah telah banyak berperan untuk mendukung pemerintah mewujudkan tatanan politik yang lebih inklunsif dan demokratis serta pembangunan nasional untuk memajukan kesejahteraan rakyat.

"Sebagai bagian partai koalisi, saya patut bersyukur PPP ikut menyukseskan program-program pembangunan di pusat dan daerah," ujarnya.

Presiden, yang mengenakan batik berwarna merah marun, kemudian mengajak semua kader PPP untuk bersama-sama pemerintah terus meningkatkan pembangunan bangsa yang bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, kehidupan demokrasi yang bermartabat, serta berkeadilan.

Sementara itu, Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, menyatakan komitmen partainya untuk terus mendukung program-program pemerintah dan berkoalisi hingga akhir periode kepemimpinan Presiden Yudhoyono.

Suryadharma dalam pidatonya menyebutkan alasan dipilihnya Bandung sebagai lokasi muktamar PPP pertama di luar Jakarta.

Selain mengandung atmosfer perjuangan dan antikolonialisme karena peristiwa Bandung Lautan Api dan Konferensi Asia Afrika, Suryadharma menyebutkan, lokasi muktamar VII PPP sengaja dipilih sama dengan lokasi deklarasi pencalonan pasangan Yudhoyono dan Boediono pada April 2009.

"Mudah-mudahan dengan diselenggarakannya muktamar di gedung yang melahirkan pemimpin, PPP bisa ketularan," ujarnya sambil tersenyum.

Ketua Panitia Muktamar VII PPP, Emron Pangkapi, juga melontarkan canda dalam pidatonya dengan menawarkan Presiden Yudhoyono untuk bergabung dengan PPP.

"Sekarang dengarkan dulu lagu-lagu mars PPP, nanti siapa tahu bersama dengan PPP," ujarnya.
(T.D013/K005)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011