Airmadidi (ANTARA News) - Debu dan awan panas yang dikeluarkan oleh Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Minggu dini hari (3/7), debunya merembet hingga ke Kabupaten Minahasa Utara.
Bupati Minahasa Utara (Minut), Sompie Singal melalui Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Minut, M. Tapada, pada Minggu mengatakan, dengan adanya debu Gunung Soputan tersebut, maka sebaiknya warga Minut waspada.
"Bukan tidak mungkin abu tersebut mendatangkan masalah kesehatan bagi masyarakat Minut," ungkap Tapada.
Tapada menghimbau, agar masyarakat lebih mawas diri dengan cara tidak keluar rumah sampai status gunung tersebut membaik.
"Akibat letusan Gunung Soputan, menyebabkan udara di Minahasa utara tertutup oleh awan abu vulkanik, dan kami berharap masyarakat dapat mengontrol keluarganya termasuk anak-anak yang masih usia belia,"ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Minut, Dr Lily Lengkong, mengatakan bahwa efek abu vulkanik terhadap masyarakat mengatakan, sepanjang semburan abu tersebut biasa-biasa saja, tidak mempunyai efek.
"Yang ada hanya ketika seseorang itu mempunyai alergi terhadap debu atau abu, dan efeknya hanya pada dia," katanya.
Hal yang pasti, kata Lengkong, debu atau abu vulkanik yang diterima masyarakat Minut belum mebahayakan bagi masyarakat pada umumnya.
"Memang akan menyebabkan penyakit Ispa kalau debu itu secara terus menerus ada, sepanjang masih jauh dengan keberadaan Gunung Soputan, maka kemungkinan kecil efek kesehatannya terjadi pada masyarakat," katanya.
Namun demikian, Lengkong menghimbau agar masyarakat tidak keluar rumah saat dampak abu itu masih dirasakan.
"Sebaiknya langsung membersihkan abu tersebut saat berada disekitar rumah dan anak-anak juga tidak harus di bawah keluar rumah, bahkan kalau perlu menutup hidungnya dengan masker atau kain," himabu Lengkong.
Sementara, masyarakat Minut terlihat menutup hidungnya saat melakukan aktivitas di luar rumah.
(T.ANT-239/A034)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011