Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, Risma merespons permintaan Kepala Desa Kanekes, Leuwidamar, Jaro Saija, untuk perbaikan jalan tersebut agar lebih nyaman dilewati pengunjung, sebab masih berupa tanah dan licin saat hujan.
"Berapa biayanya? Berapa meter itu panjangnya? Saya kasih sekarang bisa ya uangnya," ujar Risma.
Risma memberikan uang tunai sebesar Rp100 juta, yang dipergunakan untuk perbaikan jalan.
Selain itu, dari Kementerian Sosial juga mengucurkan bantuan sebesar Rp1.001.000.000.
Rincian bantuan untuk pembangunan 24 rumah, masing-masing Rp35 juta, sehingga total senilai Rp840 juta. Untuk bantuan jaminan hidup selama tiga bulan, masing-masing Rp500 ribu, total sebesar Rp36 juta.
Kemudian bantuan stimulan perekonomian Rp25 juta kepada masing-masing lima kelompok atau total Rp125 juta.
Selain itu, Risma juga banyak berdiskusi tentang bantuan yang dibutuhkan untuk warga adat Badui dan sejauh mana adat mengizinkan untuk bantuan peternakan ayam, lele, hingga keterampilan menjahit.
Jaro Saija menyatakan bahwa hal tersebut tidak dibenarkan dalam aturan adat. Bisa saja warga setempat menerima bantuan hewan ternak, namun untuk dibiarkan hidup bebas, tidak bisa dipelihara dalam sistem peternakan.
Namun, katanya, bantuan mesin jahit bisa diberikan untuk Saung Kreatif Badui, sehingga Risma berencana memberikan pelatihan menjahit serta mesin-mesin jahit untuk pemberdayaan warga adat.
Para tokoh Baduy, seperti Jaro Saija dan Mursid menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Sosial atas bantuan yang telah diberikan.
"Terima kasih atas bantuan ibu. Sudah jauh-jauh datang dari Jakarta ke kampung Baduy. Juga datang untuk memberikan bantuan," kata Saija.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022