Dia juga berpesan kepada Pengurus Besar Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (PB FOBI) agar rutin membuat event. Agar Indonesia menghasilkan atlet-atlet berprestasi, Marciano mengungkapkan agar jajaran pengurus tak hanya kompak, namun melakukan peningkatan tata kelola keorganisasian.
Pada sisi lain, menurutnya barongsai juga memiliki nilai khusus yang dapat bermanfaat bagi perkembangan sport tourism Indonesia.
Baca juga: KONI Pusat berharap Papua Barat jadi percontohan sports tourism
"Peran olahraga barongsai untuk sport tourism sangat besar, bikin event tertentu yang sinergi dengan program daerah," kata Marciano Norman dalam keterangan resminya, Jumat.
Sebelumnya, KONI Pusat menerima kunjungan dari PB FOBI di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1).
Sementara itu, Ketua Umum PB FOBI, Edy Kusuma melaporkan bahwa program pembinaan tetap berjalan meski pada masa Pandemi COVID-19. “Sekalipun pandemi, FOBI tidak pernah berhenti kegiatannya di seluruh Indonesia,” kata Edy Kusuma.
Saat ini, lanjut Edy, PB FOBI menaungi 25 pengurus provinsi (pengprov). Mewakili masyarakat Barongsai Indonesia, Edy menyampaikan terima kasih bahwa barongsai tidak hanya dianggap sebagai hiburan saat ini. “Terima kasih barongsai sudah dimasukkan ke cabang olahraga, kalau dulu hanya hiburan,” kata Edy.
Baca juga: Esports Academy ID bersama KONI hadirkan program "Esports Untuk Semua"
Adapun PB FOBI juga menyampaikan keikutsertaan atlet Tanah Air pada beberapa kompetisi antar negara.
Selain atlet, penjurian juga membanggakan, Wasekjen PB FOBI Arifin menyampaikan bahwa penjurian Indonesia terus mengacu regulasi internasional.
PB FOBI membuat buku terjemahan regulasi internasional sebagai pedoman pegiat olahraga Barongsai di Tanah Air. Tahun 2022 ini juga direncanakan akan menggelar seminar penjurian. Banyak negara yang belajar penjurian dari Indonesia.
PB FOBI berharap Barongsai kelak akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON).
Olahraga barongsai sendiri sudah melebur dengan budaya masyarakat Indonesia sejak dulu. “Sejarahnya lama sekali di Indonesia. Pemain-pemain barongsai sudah bukan orang-orang keturunan Tionghoa saja,” kata Edy.
Baca juga: Piala Presiden Esports usung "sport tourism" dongkrak wisata Bali
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022