karena curah hujan yang cukup tinggi

Kediri (ANTARA) - Musibah banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, membuat aktivitas warga sempat terganggu karena genangan air masuk ke dalam rumah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Slamet Turmudi mengemukakan musibah banjir itu melanda empat desa di Kecamatan Grogol yakni Desa Jatirejo, Gambyok, Grogol, dan Wonoasri.

"Banjir ini karena curah hujan yang cukup tinggi. Hulunya kan di Gunung Wilis (2.563 meter di atas permukaan laut) lalu ke sungai di bawahnya. Karena sungai tidak mampu menampung debit air, sehingga meluber," katanya di Kediri, Kamis malam.

Ia mengatakan hujan yang terjadi sejak sore hingga malam ini. Ketinggian air bahkan sekitar 10 sentimer memenuhi jalan raya bahkan masuk ke dalam rumah warga. Ketinggian di areal sawah lebih tinggi lagi, sehingga tanaman petani pun terendam.

Slamet menyebut, sebenarnya petugas sudah melakukan normalisasi dua sungai yang melewati empat desa itu, antara lain Sungai Bendo Mongol serta Sungai Krosok. Namun, tingginya curah hujan membuat debit air tidak mampu tertampung ke sungai.

"Sebenarnya kami sudah melakukan normalisasi sungai, tapi karena curah hujan tinggi, debit airnya juga tinggi. Air ini juga kiriman dari Nganjuk," kata dia.

Pihaknya terus memantau perkembangan banjir di beberapa desa Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri tersebut. Anggota juga siaga jika sewaktu-waktu memerlukan evakuasi, karena banjir.

"Dari informasi yang kami terima, airnya sudah mulai surut. Namun, kami tetap siaga," kata dia.

Pihaknya mengimbau warga agar waspada. Jika debit air semakin tinggi, warga diimbau untuk mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi. Namun, ia berharap hujan segera reda, sehingga air bisa cepat surut dan warga tidak perlu mengungsi.

Sementara itu, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi mengatakan ia sudah meminta anggotanya untuk siaga membantu warga terdampak banjir. Selain di Kecamatan Grogol, banjir juga melanda Kecamatan Banyakan, yang merupakan wilayah hukum Polres Kediri Kota.

Menurut dia, banjir tersebut terjadi karena limpahan air dari atas pegunungan. Saat ini, dari laporan yang diterimanya banjir sudah mulai surut.

"Banjir ini merupakan limpahan air dari atas pegunungan, disebabkan curah hujan yang cukup tinggi mulai siang hingga pukul 19.00 WIB ini. Semua petugas dari TNI-Polri dan BPBD telah disebar di berbagai simpul untuk mengurai air. Laporan yang kami terima saat ini perlahan-lahan banjir mulai surut," kata Kapolres Kediri Kota.

Sementara itu, sejumlah kendaraan juga menjadi mogok setelah melewati banjir tersebut. Petugas membantu mendorong kendaraan yang mogok ke lokasi yang bebas banjir.

Sedangkan, sejumlah warga mulai bersiap mengungsi sebab air semakin tinggi sekitar bagian paha orang dewasa. Petugas pun juga siap membawa perahu karet, guna mengevakuasi warga.
Baca juga: Kapolres Kediri Kota tinjau pemulihan pascabanjir di Blimbing-Mojo
Baca juga: Pemkab benahi jembatan di Semoyo-Kabupaten Kediri
Baca juga: Pemkot Kediri perbaiki tanggul sungai antisipasi banjir

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022