Tepatnya kami mengekspor sepeda motor CBU sekitar 400 ribu unit dan 500 ribu set sepeda motor CKD.

Jakarta (ANTARA) - PT Astra Honda Motor mengekspor hampir 1 juta sepeda motor sepanjang 2021 atau tumbuh 30 persen dibanding tahun sebelumnya, meski pandemi COVID1-9 masih terjadi di Indonesia.

Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya melalui daring, di Jakarta, Kamis, menjelaskan ekspor sepeda motor tersebut terdiri CBU (Completely Built Up) atau sepeda motor utuh dan sepeda motor dalam keadaan terurai atau Completery Knock Down (CKD).

"Tepatnya kami mengekspor sepeda motor CBU sekitar 400 ribu unit dan 500 ribu set sepeda motor CKD," katanya.

Baca juga: Pasar sepeda motor diproyeksi tumbuh 10 persen tahun ini

Ekspor sepeda motor CBU tersebut tumbuh 36 persen dibanding tahun lalu, dan ekspor CKD tumbuh 25 persen dibanding tahun lalu, dengan negara tujuan ekspor utama ke negara di kawasan ASEAN, Asia, dan beberapa negara di Amerika.

"Ini juga suatu kebanggaan kita, bahwa kualitas kita secara global dan competitiveness kita diakui secara global," kata Thomas.

Diakuinya, ada tantangan ekspor selama pandemi COVID-19 yang menyebabkan ketidakpastian, karena beberapa negara di kawasan ASEAN seperti Vietnam, Filipina, Thailand, dan beberapa negara lain mengalami lockdown.

"Kami terus memonitoring vaksin, terutama di negara-negara ASEAN seperti Filipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia, yang dalam beberapa bulan ini kondisi COVID mereka juga cukup meningkat trennya, bahkan beberapa negara melampau waktu kasus Delta," katanya.

Baca juga: Astra Motor Papua berikan edukasi "safety riding" bagi pelajar

Namun Thomas menegaskan tantangan dampak COVID-19 tersebut tidak membuat pihaknya khawatir, karena bisnis ekspor merupakan bisnis jangka panjang.

"Untuk volume kita harus melihat pasar yang ada, tinggal lihat sustainability kita seperti apa ke depan, bagaimana membangun pasar ekspor untuk sustain ke depan," katanya.

AHM, lanjut dia, telah mempersiapkan produksi dan pasar ekspor sejak 2015-2016 dan merealisasikan ekspor mulai tahun 2017. Meski ada COVID, kata dia, kepercayaan global pada produk yang diproduksi di Indonesia jangan sampai hilang.

"Upayanya bagaimana model dan teknologi (sepeda motor) harus benar-benar sesuai dan memuaskan konsumen di sana (pasar ekspor), serta kompetitif, dan menjadi pilihan konsumen di negara tujuan ekspor," katanya.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022