Kabupaten Bogor (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat kembali mengoptimalkan layanan kedaruratan COVID-19 di tingkat desa dalam menghadapi lonjakan kasus penularan harian pada dua hari terakhir.
"Hari ini saya instruksikan kepada satgas di wilayah untuk mengoptimalkan kembali layanan kedaruratan seperti saat terjadinya gelombang kedua tahun lalu," ungkap Bupati Bogor sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor Ade Yasin usai memimpin rapat koordinasi kesiapan menghadapi peningkatan kasus COVID-19 di Cibinong, Kamis.
Dengan mengoptimalkan layanan kedaruratan, satgas di tingkat kecamatan hingga desa bisa lebih mudah memantau dan melakukan penanganan usai menerima laporan masyarakat mengenai kasus COVID-19.
"Bisa terpantau, apakah nantinya yang menjalani isolasi mandiri kondisinya baik-baik saja, jika ada yang bergejala bahkan terpuruk sehingga bisa gerak cepat penanganan dengan merujuk ke rumah sakit atau tempat isolasi," kata dia.
Ia juga meminta tim satgas memastikan kesiapan tempat isolasi terpadu (isoter), rumah sakit, dan puskesmas sebagai upaya penanggulangan jika terjadi gelombang ketiga penularan COVID-19.
Baca juga: COVID-19 di Kabupaten Bogor melonjak tajam, Satgas siaga Omicron
Ade Yasin menyebutkan saat ini sedikitnya tersedia 504 tempat tidur tempat isolasi pasien COVID-19 dan 60 tempat tidur isoter di Wisma Cibogo, Megamendung. Saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi 3,17 persen dan BOR Instalasi rawat intensif atau ICU 9,3 persen.
Kasus penularan COVID-19 harian di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan hingga empat kali lipat pada 18-19 Januari 2022 menjadi 42 kasus dan 43 kasus, dari sebelumnya yang hanya berada di angka 2-11 kasus per hari.
Menurutnya, lonjakan kasus COVID-19 pada dua hari terakhir itu didominasi oleh masyarakat ber-KTP Kabupaten Bogor yang berdomisili di daerah lain. Kasusnya tercatat di Kabupaten Bogor sesuai yang direkam oleh sistem New All Record (NAR).
Ade Yasin menyebutkan bahwa dari seluruh kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor, baru satu yang terdeteksi sebagai varian Omicron, yakni diderita oleh warga asal Kecamatan Dramaga pada 6 Januari 2022, dan saat ini sudah negatif.
Baca juga: Satgas COVID-19 Bogor gencar vaksinasi anak usia 6-11 tahun
Baca juga: Ketua DPRD Bogor minta Satgas antisipasi hal terburuk gelombang ketiga
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022