"Kami tadi juga menyerahkan beberapa dokumen strategis untuk digodok oleh masing-masing angkatan. Kami harapkan dalam satu bulan sudah kembali, sehingga dokumen-dokumen itu bisa kami ajukan ke Bapak Presiden," kata Prabowo usai Rapim Kemhan, di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis.
Dokumen strategis pertahanan yang digodok itu, yakni doktrin pertahanan negara, strategi pertahanan negara, dan postur pertahanan negara.
Baca juga: Prabowo: Pengadaan pesawat tempur Rafale tinggal menunggu kontrak
Baca juga: Menhan minta BPKP lakukan audit terkait Satelit Kemhan
"Dokumen-dokumen ini akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan penyelenggaraan pertahanan negara oleh masing-masing angkatan di TNI dan Polri," kata mantan Danjen Kopassus ini.
Di samping itu, kata dia, pembangunan kekuatan tentunya juga akan berjalan terus guna memperkuat TNI.
"Pada hari ini, kami serahkan beberapa peralatan untuk TNI yang merupakan produksi dalam negeri, yaitu kendaraan berlapis baja seperti Panser Anoa, Panser Badak, Komodo buatan Pindad, peralatan untuk TNI AU dan kapal patroli untuk TNI AL," ujarnya.
Penyusunan dokumen strategis tersebut adalah upaya penyempurnaan cetak biru kekuatan pertahanan negara dalam rangka menyiapkan dan mengantisipasi semua bentuk ancaman dan kemungkinan terburuk.
Baca juga: Menhan: Perlu penguatan kerja sama pertahanan dengan negara ASEAN
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022