diperlukan dana sekitar Rp200 miliar untuk menambah panjang dermaga menjadi 308 meter dan lebar 20 meter

Denpasar (ANTARA News) - Pelabuhan Tanah Ampo, andalan untuk kapal pesiar berlabuh di Kabupaten Karangasem, Bali, akan segera dioperasikan. PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Benoa, ditunjuk sementara waktu bekerja sama dengan Pemkab Karangasem menyiapkan infrastrukturnya.

"Kerja sama pengoperasian pelabuhan tersebut sesuai dari surat dari Kementerian Perhubungan agar Pelindo III Benoa menyiapkan fasilitas tambatan di kawasan dermaga itu," kata GM PT Pelindo III Benoa, Iwan Sabatini, di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, fasilitas tambahan yaitu mooring bouy atau pelampung tambat, fasilitas pemanduan dan kapal tunda, serta fasilitas naik turun penumpang.

"Terkait pelaksanaan fasilitas tersebut kami juga bekerja sama dengan Administrator Pelabuhan Benoa sebagai penyelenggara pelabuhan pesiar Tanah Ampo," katanya.

Langkah ini dilakukan, kata dia, seiring kedatangan kapal pesiar Sun Princes yang panjangnya 261,30 meter dengan jumlah penumpang 1.950 wisatawan, pada 9 Juli 2011.

"Dari segi pemandangan sekitar Pelabuhan Tanah Ampo sangat indah. Ini juga menjadi daya tarik tersendiri dalam kepariwisataan Pulau Dewata," ucapnya.

Pelabuhan kapal pesiar Tanah Ampo yang dibangun sejak 2006 hingga 2009 melalui dana APBN sebesar Rp104 miliar dengan panjang dermaga 154 meter, sehingga belum sepenuhnya bisa disinggahi kapal pesiar ukuran besar.

Oleh sebab itu untuk mendatangkan kapal ukuran besar harus membutuhkan peralatan bantuan berupa dermaga apung. Supaya kapal-kapal pesiar besar bisa merapat secara sempurna diperlukan dana sekitar Rp200 miliar untuk menambah panjang dermaga menjadi 308 meter dan lebar 20 meter.

Selain itu, kata dia, untuk menyiapkan operasionalisasi Pelabuhan Tanah Ampo sebelumnya juga ditegaskan dengan menempatkan petugas di pelabuhan itu.

Surat itu juga menyatakan banyak hal terkait operasionalisasi pelabuhan kapal, di antaranya prosedur standar keselamatan dan keamanan pelayaran sesuai standar ISPS Code, yang dikoordinasikan Administrator Pelabuhan Benoa.

"Kami juga telah rapat koordinasi beberapa waktu lalu dengan Kepala dinas Perhubungan Karangasem, unsur Muspika, Adpel Benoa, dan para pengguna jasa angkutan dan perjalanan wisata," ujarnya.

Dikatakan, rapat koordinasi ini untuk lebih memperjelas fungsi dan peran di dalam kegiatan di pelabuhan, termasuk dukungan ketertiban dari para jasa angkutan guna memberikan kenyamanan para wisatawan mancanegara.

Sabatini menegaskan, pihaknya sudah siap melaksanakan pelayanan dari sisi dermaga termasuk proses embarkasi/debarkasi turis mancanegara, yaitu dengan penyediaan floating jetty (dermaga apung) yang kuat sebagai penghubung dari kapal melalui kapal penghubung sampai ke dermaga.

"Kami sedang membangun fasilitas tersebut dan diharapkan dalam waktu dekat bisa dioperasikan. Untuk mengadakan fasilitas tersebut kami berinvestasi mencapai Rp1,5 miliar," katanya.

(ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011